Menunggu Gebrakan Ario Bayu yang Terpilih Sebagai Ketua Komite FFI 2024

Menunggu Gebrakan Ario Bayu yang Terpilih Sebagai Ketua Komite FFI 2024
info gambar utama

Ario Bayu akhirnya resmi dipilih untuk menjadi Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) periode 2024 – 2026. Ario Bayu menggantikan Ketua Komite sebelumnya, yakni Reza Rahadian yang telah menjabat sebagai Ketua Komite FFI sejak 2021 hingga 2023.

Peresmian Ario Bayu Wicaksono sebagai Ketua Komite FFI dilakukan saat peringatan Hari Film Nasional pada 30 Maret 2024 lalu. Penyerahan estafet kepemimpinan dari periode sebelumnya ke Ario Bayu dilakukan oleh Gunawan Paggaru selaku Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia. Bersama dengan itu, Prilly Latuconsina juga dipilih untuk menjadi Ketua Pelaksana Festival Film Indonesia.

Ramai Kritik Film Horor Religi Indonesia, Begini Tanggapan Sutradara Joko Anwar

Kilas Balik Festival Film Indonesia

Festival Film Indonesia turut mewarnai dunia perfilman selama ini. Bahkan, Badan Perfilman Indonesia (BPI), Christine Hakim, dan Reza Rahadian bercita-cita menjadikan FFI sebagai satu-satunya tolok ukur dunia perfilman Indonesia. Harapannya, festival itu tidak bersaing dengan ajang-ajang serupa, apalagi sampai mati di negeri sendiri.

“Mematikan FFI itu mematikan sejarah film Indonesia,” tegas Reza Rahadian, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.

Kehadiran FFI tidak terlepas dari dunia perfilman Indonesia mengalami dinamika yang cukup kompleks sejak tahun 1950 an. Saat itu, perhatian masyarakat kelas menengah ke bawah justru cenderung lebih mengapresiasi karya-karya dari India, Malaysia, hingga Amerika Serikat.

Melihat hal tersebut, Usmar Ismail dan Djamaluddin Malik akhirnya mempelopori terbentuknya Festival Film Indonesia (FFI) yang saat itu bernama Pekan Apresiasi Film Nasional. Acara tersebut diselenggarakan pertama kali pada tahun 1955, 1960 dan 1967.

Pelaksanaan festival ini pun tidak jauh dari naik-turun situasi internal maupun eksternal. Bahkan, bentuk Piala Citra yang diciptakan oleh pematung Gregorius Sidharta dan dianugerahkan kepada para pemenang FFI sejak tahun 1966, mengalami perubahan bentuk pada 2008.

Piala tersebut akhirnya kembali ke bentuk semula pada 2014 dengan sedikit modifikasi dari seniman Dolorosa Sinaga.

Tahun itu pula, Festival Film Indonesia menjadi bagian dan dilaksanakan oleh Badan Perfilman Indonesia (BPI)

Film 'Agak Laen' Tembus 6 Juta Penonton, Jadi Harapan untuk Industri Film Indonesia

Piala Citra 2023

Di bawah Reza Rahadian, FFI 2023 mengusung tema Citra untuk Malam Anugerah Festival Film Indonesia 2023. Makna Citra di sini adalah 'bayangan' atau 'imaji'. Tema tersebut diambil karena memiliki makna besar bagi FFI.

Citra juga tidak terlepas dari sajak karya Bapak Perfilman Nasional, Usmar Ismail, yang telah menjadi simbol supremasi tertinggi perfilman Indonesia sejak 1967.

“Dengan ‘Citra’, ingin sekali kami mengedepankan Piala Citra itu sendiri sebagai salah satu lambang dari supremasi tertinggi perfilman di Indonesia. Sebenarnya sesederhana itu,” jelas Reza dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/11/2023), dikutip dari Antara.

Pada tahun tersebut, Reza selaku Ketua Komite memutuskan Malam Anugerah Festival Film Indonesia 2023 tidak menggunakan Master of Ceremony (MC). Reza Rahadian mengungkapkan, MC bukan menjadi aspek yang krusial. Bahkan, menurutnya adanya MC hanya akan membuat durasi malam anugerah menjadi lebih lama.

Indonesia Raih Penghargaan Utama di Festival Film Pariwisata Jepang

“Saya nggak mau durasinya panjang, saya nggak pengin bercanda, saya pengin acaranya tegas, nggak ada yang lain, satu. Jadi, tegas banget saya bilang sama komite bahwa saya nggak mau ada MC. Karena menurut saya, sudah cukup acara ini karena acara festival film itu acara award," kata Reza Rahadian, di konferensi pers FFI 2023 di Gedung Kemendikbudristek, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Menurutnya, dengan tidak adanya MC, Malam Anugerah Festival Film Indonesia 2023 hanya akan memerlukan waktu selama 2 jam 10 menit. Sisanya, tamu undangan justru dapat melakukan malam keakraban dengan para seniman film.

“Sehingga waktu untuk kemudian untuk teman-teman di perhelatan setelahnya, malam keakrabatanlah istilahnya, buat mereka berkumpul masih banyak, after party. Jadi total acara itu dua jam, dua jam 10 menit," imbuhnya.

6 Film Indonesia Akan Tayang di Festival Film Pendek Prancis 2024

Gebrakan Apa yang Akan Diberikan Ario Bayu?

Dengan bergantinya Ketua Komite FFI, Festival Film Indonesia siap menerima inovasi-inovasi baru dan akan terus menambah panjang daftar sejarah perfilman Indonesia. Gebrakan apa yang akan Ario Bayu?

Serial Horor Indonesia Teluh Darah Hadir di Busan International Film Festival

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini