Kemlu Beri Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award ke 23 Pihak, Ini Daftarnya

Kemlu Beri Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award ke 23  Pihak, Ini Daftarnya
info gambar utama

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia telah memberikan penganugerahan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) 2023 kepada 23 individu maupun instansi, Jumat (26/4/2024). Penghargaan ini diberikan kepada instansi maupun individu yang turut berjasa terhadap keamanan dan keselamatan WNI di luar negeri.

Penghargaan ini digelar agar dapat meningkatkan motivasi serta mendorong keterlibatan aktif berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, untuk berperan aktif dalam upaya pelindungan WNI dan BHI di luar negeri. Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) telah diselenggaran sejak 2015.

Sejak 2015, HWPA telah dianugerahkan kepada 178 penerima yang terdiri atas sembilan kategori yakni, Kepala Perwakilan RI, Staf Perwakilan RI, Mitra Kerja Kemlu, Mitra Kerja Perwakilan RI, Instansi Daerah, Jurnalis/Media/Influencer, Masyarakat Madani, Pelayanan Publik di Perwakilan RI, dan Tokoh Peduli.

“Saya ucapkan selamat dan terima kasih atas semangat, peran aktif dan ketulusan para penerima HWPA dalam upayanya memberikan pelindungan kepada para WNI di luar negeri. Kiprah Ibu Bapak para penerima HWPA 2023 memotivasi kita semua untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa," jelas Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

Hingga Hari Ini, 929 WNI di Sudan Telah Kembali ke Tanah Air

Catatan Kemlu Mengenai Kondisi WNI di Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri, selain berperan dalam perwujudan diplomasi antar negara, juga bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Sejak 2014, Kemlu mencatat telah berhasil menyelesaikan 218.313 kasus WNI di luar negeri. 360 WNI berhasil diselamatkan dari hukuman mati. Repatriasi atau pemulangan kembali sebanyak 18.022 WNI juga berhasil dilakukan dari situasi darurat, termasuk dari zona konflik dan bencana bencana.

Selain itu, tercatat 56 WNI telah dibebaskan dari penyanderaan dan lebih dari 1 triliun hak WNI berhasil dikembalikan.

Pada 2023, repatriasi sejumlah 1.119 WNI berhasil dilakukan dari berbagai situasi darurat, termasuk gempa bumi yang sangat dahsyat di Turki dan Suriah, konflik di Sudan, hingga krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Keberhasilan Kemlu tersebut tidak terlepas dari peran para individu, organisasi masyarakat, hingga pemerintah itu sendiri. Oleh karena itu, Kemlu menyematkan penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) 2023 kepada 23 individu atau instansi yang telah berperan besar.

“Penting bagi kita untuk bekerja sama dan memastikan agar kawasan kita tidak menjadi safe haven bagi para pelaku TPPO," ujar Menlu, Retno Marsudi.

Di antara para penerima Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) 2023 itu ialah:

Situasi Mencekam hingga WNI Dievakuasi, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Sudan?

Kategori Staf perwakilan RI:

  1. Erga Grenaldi, Atase Ketenagarkerjaan KBRI Kuala Lumpur.

Erga berperan dalam menciptakan inovasi pengembangan sistem informasi Sistem Pelayanan Pekerja Migran Indonesia Terintegrasi (Sipermit), sebuah aplikasi yang membantu memberikan pelindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di Malaysia. Aplikasi ini juga memberikan kemudahan pelayanan satu pintu bagi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Perusahaan perekrut PMI di Malaysia.

Inovasi tersebut merupakan implementasi MoU bilateral Indonesia-Malaysia mengenai perlindungan pekerja migran Indonesia di sektor domestik. Tujuan utamanya ialah untuk mempermudah layanan proses dokumen ketenagarakerjaan secara online. Pada 2023, sebanyak 54.501 kontrak kerja formal telah dilegalisasi.

  1. Zainullah Martoyo, Pegawai Setempat KJRI Jeddah

Zainullah Martoyo merupakan sosok yang memiliki peran cukup krusial bagi WNI. Ia kerap kali melayani pengurusan jenazah, kasus kecelakaan lalu lintas, hingga pembebasan biaya rumah sakit warga negara Indonesia di Arab Saudi.

Atas dedikasinya, Zainullah Martoyo telah mendapat tiga penghargaan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun dari pemerintah Arab Saudi.

  1. Dadang Hidayat, Pegawai Setempat KJRI Phnom Penh

Dadang Hidayat berperan besar dengan menjadi mediator dan asesor dari kasus WNI yang terindikasi korban TPPU, terutama online scam.

  1. Vu Van Huong, Pegawai Setempat KJRI HCMC (Ho Chi Minh City)

Vu Van Houng merupakan warga negara Vietnam yang menjadi pegawai KJRI HCMC dan turut membantu WNI di Vietnam. Ia pernah menangani 30 WNI yang terindikasi menjadi korban perdagangan orang.

Kepeduliannya pada warga negara Indonesia berawal dari ia yang menerima beasiswa darmasiswa. Ia kemudian menganggap WNI sebagai bagian dari keluarganya.

Akhirnya, Pelaut WNI yang Terdampar di Taiwan Dipulangkan ke Indonesia

Jurnalis/Media

  1. Agus Alfian, Jurnalis TVRI Kalimantan Barat

Agus Alfian merupakan jurnalis di kawasan Kalimantan Barat yang turut menyajikan pemberitaan di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Ia aktif meliput kasus pekerja migran di Kuching Malaysia hingga mengungkap 14 jalur tikus perbatasan ilegal.

  1. Raja Eben Lumbanrau, Wartawan BBC News Indonesia

Karya Raja Eben Lumbanrau menjadi sorotan masyarakat setelah dirinya mendalami kasus pelarungan anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal ikan asing saat Covid 19. Saat itu, banyak masyarakat yang akhirnya melek terhadap kondisi para pekerja migran Indonesia.

Iran Mencekam, Bagaimana Kondisi WNI di Sana?

Masyarakat Madani

  1. Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care

Sejak tahun 1996, Wahyu Susilo telah aktif dalam advokasi isu pekerja migran dan perdagangan orang melalui tulisan dan forum-forum hingga advokasi. Wahyu Susilo pernah meraih The Trafficking in Persons (TIP) Hero Award dari pemerintah AS pada 2007.

  1. Suster Laurentina, Organisasi Kesusteran Kupang NTT

Suster Laurentina dikenal sebagai Suster Kargo. Alasannya ialah, ia kerap menjadi relawan yang banyak membantu pemulangan jenazah WNI asal NTT ke lokasi yang sulit dijangkau. Ia telah 13 tahun mengabdikan hidupnya untuk melayani dan mengurusi pemulangan jenazah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO di Nusa Tenggara Timur (NTT).

  1. Idris, pendiri Yayasan Bima Sakti di Jawa Barat

Jika pahlawan lainnya membantu para pekerja migran, Idris justru memberikan fokus kepada anak-anak dari pekerja migran. Idris mendirikan Yayasan Bima Sakti untuk membantu pendidikan anak dari mantan para pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki akses pendidikan. Dari yayasan tersebut, 14 anak telah berhasil menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

  1. Arsinah Sumitro, Pendiri Yayasan Anak Bangsa di Entikong Kalimantan Barat

Arsinah Sumitro, seorang perempuan paruh baya ini kerap kali membantu pekerja migran Indonesia yang bermasalah terutama di Kuching, Malaysia. 8 kasus telah dibantu melalui pendampingan sosial, hukum, hingga membantu anak yang putus sekolah

  1. Perkumpulan Mitra Wacana, LSM di Yogyakarta

Sejak 2013, Perkumpulan Mitra Wacana turut membantu pendampingan perempuan korban kekerasan, termasuk para mantan pekerja migran Indonesia. Lembaga Swadaya Masyarakat di Yogyakarta ini juga aktif melakukan pencegahan perdagangan orang bersama 225 mantan pekerja migran dan 56 korban perdagangan orang.

Hassan Wirajuda Award, Penghargaan untuk Perlindungan WNI di Luar Negeri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini