Memanfaatkan Teknologi untuk Bertahan dan Bangkit dari Krisis

Memanfaatkan Teknologi untuk Bertahan dan Bangkit dari Krisis
info gambar utama

Tak bisa dimungkiri bahwa dengan adanya kemajuan teknologi, hidup dan pekerjaan kita menjadi jauh lebih mudah. Dengan kemajuan teknologi pula banyak pekerjaan yang dapat dilakukan dengan singkat.

Teknologi juga membuat kita mudah memperoleh atau melakukan penyebaran informasi, komunikasi, dan lainnya.

Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, tentunya banyak sekali perusahaan yang terdampak. Namun, tak sedikit pula perusahaan yang dapat terus berjalan roda bisnisnya dengan memanfaatkan bantuan teknologi.

Tentunya teknologi tadi tidak sekonyong-konyong hadir begitu saja. Banyak hal yang memengaruhi sebuah perusahaan dalam melakukan transformasi teknologi.

Salah satunya dengan memercayakan kepada pihak ketiga sebagai penyedia jasa layanan transformasi teknologi, agar dapat bersaing di dunia digital dan dapat terus bertahan dan bangkit dari masa krisis seperti sekarang ini.

Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) misalnya, sebuah perusahaan yang memiliki misi untuk memberikan pengalaman teknologi sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggannya. Perusahaan berbasis teknologi ini menawarkan solusi jaringan dan komunikasi, komputasi awan (cloud) dan hybrid untuk perusahaan dan perorangan.

Secara umum, ALE menyediakan Digital Age Networking dan solusi komunikasi cloud hybrid dengan model serta layanan bisnis yang fleksibel dan dirancang untuk solusi vertikal. Misalnya untuk bidang Kesehatan, Pemerintahan, Perhotelan, Transportasi, bahkan Pendidikan.

Cara pandang Alcatel dalam situasi pandemi

Novse Hardiman, Channel Sales Manager ALE Indonesia
info gambar

Dalam sebuah diskusi webinar bertema ''Strategi Bertahan dan Bangkit dari Krisis dengan Memanfaatkan Teknologi'', Selasa (30/6/2020), Novse Hardiman, Channel Sales Manager ALE Indonesia, setidaknya memaparkan lima hal yang bisa dilakukan sebuah perusahaan sebagai sebuah solusi dalam menyikapi situasi seperti sekarang ini.

Yang petama adalah tentu soal kelangsungan bisnis atau kontinuitas bisnis melalui penunjang komunikasi, kolaborasi, dan jaringan. Tentunya semuanya harus terjaga dan aman, apalagi terkait soal data perusahaan.

Kemudian yang tak kalah penting adalah bagaimana mengoptimalkan ongkos operasional. Salah satunya dengan menggunakan teknologi layanan cloud, agar semua terintegrasi secara lebih maksimal.

Lain itu yang tak kalah penting adalah soal ketahanan bisnis, yakni mulai menerapkan transformasi ke ranah digital serta memetakan pengembangan perusahaaan selanjutnya guna memenuhi kebutuhan perusahaan di masa depan.

Lalu hal yang tak kalah penting adalah target investasi. Perusahaan diharapkan mulai berinvestasi pada bidang teknologi yang tentunya dapat memajukan kemampuan organisasi secara digital dengan lebih maksimal.

Sementara yang terakhir adalah soal konsep masa depan perusahaan. Kenormalan baru tentunya membawa tren yang berbeda, pola kerja yang berbeda, dan kultur yang berbeda. Hal tersebut mesti disikapi dengan adaptasi yang cepat oleh perusahaan, sehingga ketika menjalani krisis serupa, perusahaan sudah memahami langkah apa yang harus dilakukan dan tentunya cepat beradaptasi dengan pasar yang terus berubah.

5 tahapan penerapan teknologi
info gambar

Agar operasional perusahaan tetap efisien

Selanjutnya Novse juga menegaskan bahwa hal yang tak kalah penting adalah membangun infrastruktur digital perusahaan.

Sekiranya ada empat kekuatan operasional, sambung Novse, yang mampu membuat perusahaan beradaptasi dengan situasi seperti sekarang ini, tentunya dengan penerapan transformasi digital.

Yang pertama bagaimana pekerja tetap melakukan pekerjaannya secara optimal, salah satunya dengan metode remote working yang saat ini dilakukan banyak perusahaan.

Lalu soal bagaimana pihak perusahaan maupun pekerjanya mendapatkan informasi yang akurat dengan memanfaatkan bantuan teknologi, salah satunya teknologi kecerdasan buatan (AI) serta aktif melakukan interaksi.

Hal lainnya adalah soal keamanan serta respons yang terkoordinir untuk tetap mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Terakhir, terkait infrastruktur dengan memaksimalkan teknologi digital, guna memulihkan kembali roda ekonomi perusahaan dari masa krisisis saat pandemi.

efisiensi operasional perusahaan
info gambar

Menempatkan prioritas bisnis

Lalu bagaimana dengan prioritas bisnis yang sekarang ini sedang dipetakan perusahaan untuk bangkit dari keterpurukan?

Terkait hal ini, ada dua kategori yang diprioritaskan dan harus dilakukan dan direncanakan secara matang oleh sebuah perusahaan. Hal yang menjadi sorotan dan fokus pada layanan yang diberikan ALE.

Yang pertama adalah kategori yang harus segera dilakukan (urgency) yang terdiri dari tiga hal, yakni;

  • Tetap menjaga komunikasi bisnis, baik dengan pekerja, mitra, maupun klien. Upaya komunikasi ini untuk tetap menjaga jalinan kerjasama serta pemetaan kerjasama yang akan dilakukan di masa mendatang.
  • Kemudian memaksimalkan tim kerja (teamwork) sebagai sebuah tulang punggung perusahaan. Jika dalam kondisi berjarak seperti sekarang ini, virtual meetings tentunya bisa dilakukan secara simultan, baik denga pekerja, mitra, maupun klien.
  • Yang terakhir dari kategori ini adalah soal keamanan jaringan komunikasi yang tentunya harus dijaga. Layanan cloud boleh jadi menjadi solusi atas hal ini.

Lalu ada kategori kedua yang merupakan rencana menengah dan jangka panjang guna menguatkan operasional perusahaan, salah satunya adalah bagaimana memberikan solusi dan strategi untuk bangkit dari krisis dan bencana seperti yang sekarang ini dialami oleh banyak perusahaan.

Kedua kategori tadi menjadi fokus ALE soal transformasi teknologi serta adaptasi perusahaan. Teknologi yang dimiliki oleh ALE tentu mendukung kebutuhan-kebutuhan tadi, semisal enable remote working yang saat ini menjadi salah satu pola perusahaan untuk tetap dapat berkomunikasi dan survive dalam bisnisnya.

Ini tentunya menjadi kabar baik bagi perusahaan-perusahaan yang ingin mengubah paradigma dalam menjalankan bisnisnya, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.

Solusi-solusi atau hal yang harus dilakukan perusahaan dalam me-recovery bisnis yang dipaparkan ALE tadi tentunya menjadi angin segar baru bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk bertransformasi ke era digital, sesuai dengan konsep industri 4.0 yang diterapkan pemerintah.

Membuka peluang untuk generasi muda

Alcatel
Ichita M. Puspa, Sr. Marketing Manager Region SEA & Government Vertical Marketing Lead APAC
Alcatel-Lucent Enterprise

Tak hanya memberikan pengalaman transformasi digital untuk perusahaan, ALE juga berupaya untuk mengembangkan para pihak yang tertarik dengan industri digital, terutama untuk kalangan generasi muda.

Hal itu dilakukan ALE sebagai sebuah dukungan untuk ekonomi digital Inodnesia yang saat ini masuk dalam lima besar di dunia.

Upaya-upaya itu berupa melakukan kompetisi-kompetisi berbasis digital yang pemenangnya akan mendapatkan pelatihan-pelatihan khusus untuk mengembangkan kemampuan mereka.

ALE juga memberikan sekira 4.000 beasiswa, bagi mereka di usia produktif untuk mendapatkan pelatihan developer yang terkait dengan industri digital. Demikian ungkap Ichita M. Puspa, Sr. Marketing Manager Region SEA & Government Vertical Marketing Lead APAC Alcatel-Lucent Enterprise.

Tentunya dari paparan di atas, jelas membuka peluang perusahaan untuk terus bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19 ini melalui transformasi digital. Dan bagi anak-anak muda Indonesia yang tertarik dengan industri maupun bisnis digital, tentunya ada peluang yang terbuka lebar yang diberikan oleh ALE, terkait soal pemantapan kemampuan.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini