Realme Siapkan Smart TV untuk Pasar Indonesia

Realme Siapkan Smart TV untuk Pasar Indonesia
info gambar utama

Kawan GNFI, ranah digital yang telah di Indonesia membuat semua produsen gawai/gadget mentransformasikan produknya melalui basis AIoT (Artificial Intelligence of Things), yang merupakan kombinasi dari teknologi berbasis AI (Artificial Intelligence) dan IoT (Internet of Things).

Selain memproduksi ponsel, para pabrikan itu juga memproduksi berbagai ekosistem yang terhubung dengan ponsel, semisal smartwatch, wirelessspeaker, wireless charging, earbuds, bahkan smart TV.

Khusus untuk smart TV, sebenarnya seberapa penting kebutuhannya untuk masyarakat Indonesia?

Nielsen Media kemudian menjawab dengan memberikan laporan yang dirilis Maret 2020, bahwa terdapat peningkatan akses internet melalui smart TV sebanyak 17 persen pada 2019 di Indonesia, melesat sejak tahun 2017 yang hanya 7 persen.

Selain soal harga smart TV yang belakangan semakin terjangkau, ada beberapa alasan masyarakat pindah dari perangkat TV konvensional ke smart TV. Di antaranya adalah;

  • Bisa menonton streaming film, serial, dan musik favorit secara instan,
  • Dapat mengunduh ragam aplikasi layaknya ponsel,
  • Mampu menampilkan layar ponsel--ke smart TV--tanpa kabel melalui fitur Screen Mirroring,
  • Penggunaan yang lebih mudah dengan perintah suara, dan
  • Desain yang lebih elegan.

Nah, salah satu produsen yang aktif menggelontorkan perangkat smart TV berbasis AIoT tersebut adalah Realme. Perusahaan ponsel dan ekosistem AIoT yang merupakan sub-brand dari Oppo.

Indonesia sebagai pasar perangkat berbasis AIoT yang cukup gemuk, membuat Realme mau tak mau produktif menggelontorkan banyak produk. Sepanjang semester pertama 2020 saja, jenama ini telah meluncurkan lebih dari tujuh varian perangkat komunikasi dan ekosistemnya.

Puas dengan pasar Indonesia yang ternyata cukup konsumtif, pabrikan ini berencana bakal menghadirkan smart TV pertamanya di Indonesia. Smart TV Realme yang akan didatangkan ini sejatinya telah dijual di India dengan banderol mulai 12,999 rupee atau setara dengan Rp2,5 juta.

''Ide ini dimunculkan untuk membantu konsumen dalam mengatur dan mengkontrol lebih banyak lagi produk AloT secara bersamaan melalui smartphone,'' ungkap Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia, beberapa waktu lalu.

Realme Smart TV
info gambar

Realme smart TV sejatinya masuk dalam sektor Smart Hub yang merupakan bagian dari strategi Realme dalam menggenjot produk AIoT di Indonesia.

Perangkat lain yang juga termasuk dalam kategori smart hub, adalah smart TV, smart earphone, smartwatch, dan smart speaker.

“Nantinya, Realme akan memperkenalkan produk-produk lain yang tidak kalah luar biasa dalam kategori smart speaker, bersama dengan jam tangan pintar yang lebih stylish, TV dengan teknologi tinggi dan ponsel yang lebih pintar,” tambah Palson.

Dalam Realme, ponsel akan selalu menjadi inti dari portofolio produk yang akan menjadi poin utama dari ekosistem AIoT Realme. Pendek kata, semua produk AloT akan tekoneksi dan diatur melalui ponsel Realme yang diakomodir melalui aplikasi Realme Link.

Hal tersebut tentunya sejalan pula dengan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap teknologi berbasis internet. Khususnya bagi generasi produktif.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, generasi milenial dan generasi Z--yang merupakan generasi produktif--adalah pengguna internet terbanyak di negeri ini. Angkanya mencapai 46,7 juta dan 44 juta pengguna.

pengguna internet di Indonesia 2019

Prestasi Realme di Asia Tenggara

Menurut monitor terbaru dari Counterpoint Research Market, pada kuartal pertama (Q1) 2020, Realme berhasil meraih peringkat lima besar di kawasan Asia Tenggara (Top-5 SEA) dengan kenaikan penjualan tahunan sebesar 173 persen.

Pencapaian tersebut berdasarkan pernyataan resmi Realme adalah pencapaian yang menggembirakan untuk pasar ponsel di kawasan itu.

Padahal, sepanjang periode itu (Q1 2020), karena dampak dari pandemi Covid19 pengapalan ponsel di Kawasan Asia Tenggara menurun 11 persen. Sementara untuk pasar global turun 13 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Di tengah kondisi tersebut, Realme mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya merek ponsel yang mengalami pertumbuhan.

Realme berada di antara lima pemain teratas di pasar-pasar utama Asia Tenggara pada Q1 2020. Di Thailand dan Kamboja, Realme berhasil menempati posisi Top-4 dengan tingkat pertumbuhan tahunan masing-masing 116 persen dan 252 persen.

Sementara itu di Indonesia, mereka mengaku pertumbuhan tahunan ponsel terdongkrak hingga 105 persen.

Timeline realme SEA
info gambar

Secara global, Realme tetap mengalami pertumbuhan pada Q1 2020 dan mencapai posisi peringkat tujuh dunia, serta menjadi merek ponsel yang paling cepat berkembang dengan 35 juta pengguna di seluruh dunia.

Secara umum, sejak hadir pada 2018, Realme telah beroperasi di 27 negara dan melakukan debutnya di Asia Tenggara dengan memasuki pasar Indonesia dan Vietnam pada Oktober 2018.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini