Menyesap Kopi Hangat di Kaki Gunung Ungaran

Menyesap Kopi Hangat di Kaki Gunung Ungaran
info gambar utama

Kawan GNFI, weekend pagi-pagi menyesap hangatnya kopi sambil menikmati pemandangan di kaki pegunungan. Nikmat mana lagi yang kau dustakan, kawan.

Nah, kawan bisa mendapatkan suasana itu salah satunya ketika mengunjungi sebuah lokasi di kompleks wisata Umbul Sidomukti. Kompleks wisata ini berlokasi di Kecamatan Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Di sana kawan bisa menikmati kopi di bawah naungan cakrawala pagi nan elok melalui sebuah tempat bernama Pondok Kopi atau Pondok Panorama. Lokasi itu berada di ketinggian di kaki Gunung Ungaran.

Umbul Sidomukti seperti dipaparkan Yuk Piknik, memang merupakan tempat wisata alam pegunungan yang lumayan komplet. Selain ada kolam renang empat yang populer di media sosial, di kawasan ini masih banyak lokasi memesona yang membuat kawan ogah pulang.

Lokasi untuk menikmati kopi memang masih berada satu kawasan dengan kolam renang Umbul Sidomukti. Jaraknya sekitar satu kilometer dari kolam renang dengan posisi yang lebih tinggi.

Kedai Pondok Kopi ini juga kerap dikunjungi para pendaki yang menuju Gunung Ungaran karena tempat ini terbuka selama 24 jam. Memang, kedai buka sejak pukul 08.00 sampai 24.00 WIB, namun di atas jam 12 malam, pengunjung masih dibolehkan untuk sekadar berfoto atau menikmati malam di lokasi tersebut.

Di tempat ini kawan akan menemui area tempat duduk dengan beragam sudut pemandangan. Ada yang di dalam ruangan, di teras, di bawah pondok, dan yang menjadi favorit adalah di halaman samping dengan pemandangan yang memukau bukit di siang hari dan bintang di malam hari.

Sebagai teman ngobrol, kawan akan menemui beragam menu, seperti kopi panas atau dingin, teh, susu, jus, serta minuman tradisional seperti bajigur, skoteng, bandrek, dan wedang jahe. Sedangkan minuman spesial ala Pondok Kopi ini meliputi, seperti coklat panas, kopi jahe, teh poci, dan kopi susu.

Selain menikmati menu minuman, kawan juga dapat memesan makanan berat maupun ringan, antara lain roti bakar, pisang bakar, nugget, kentang, sosis, singkong, tape, nasi goreng, bakmi goreng, bakmi jawa kuah, dan menu paket nasi.

Untuk kesemua menu, kawan tak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Dengan lokasi dan panorama yang ditawarkan, harga sajian di sini dibanderol Rp3.000 hingga Rp35.000 saja.

Hanya saja, dari beberapa cerita kawan penulis yang pernah berkunjung ke sana, beberapa menu yang disajikan merupakan menu instan bukan hasil racikan (misal; susu jahe instan). Meski begitu, semuanya akan terganti dengan suasana dan lingkungan yang bikin betah.

Datang lebih awal lebih baik

Lokasi kedai ini juga berada di posisi yang memungkinkan kawan untuk melihat pemandangan tanpa terhalang pepohonan. Baik siang maupun malam, kawan bisa menikmati pemandangan yang sama bagusnya. Khusus untuk malam hari, maka kawan akan leluasa melihat hamparan bintang di langit

Bagi kawan yang kesehariannya sibuk dengan aktivitas pekerjaan di kota, datang ke tempat ini tentunya menjadi penawar kepenatan beraktivitas keseharian. Jika datang di akhir pekan, disarankan datang lebih awal jika ingin menghabiskan malam di tempat tersebut.

Seumpama kawan ingin ingin menginap, pihak pengelola tempat juga menyediakan vila dan penginapan dengan pilihan pemandangan yang tak kalah memukau, tentunya dengan lahan parkir yang rapi dan memadai.

Jika bertolak dari Semarang, kawasan ini bisa disambangi hanya dengan menempuh waktu satu jam perjalanan. Jalur termudah bisa dilalui dari kota Semarang adalah melalui tol Gayamsari, atau jika dari dari arah Jakarta masuk lewat pintu tol Krapyak (Semarang Barat). Ikuti arah menuju Yogyakarta/Solo dan keluar melalui pintu tol Ungaran.

Kemudian ikuti jalur Semarang Solo/Yogya. Setelah itu kawan akan sampai di SPBU Lemah Abang, ambil arah ke kanan menuju Bandungan. Usai menemui pertigaan pasar Jimbaran, maju sedikit lalu belok kanan melewati sebuah jalan yang relatif sempit menuju ke Desa Sidomukti.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini