Dari Pembuangan Sampah, Setigi di Gresik Kini Jadi Tempat Wisata

Dari Pembuangan Sampah, Setigi di Gresik Kini Jadi Tempat Wisata
info gambar utama

Selama ini, Kota Gresik, Jawa Tengah, terkenal sebagai kawasan industri. Tak heran, mengingat di sana terdapat puluhan pabrik besar. Meski belum terlalu populer untuk tujuan wisata, nyatanya di sana juga banyak pilihan tempat liburan lho.

Salah satu yang bisa Anda kunjungi di Gresik adalah Setigi yang terletak di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah. Setigi merupakan tempat wisata berupa perbukitan kapur yang menawarkan pemandangan menarik.

Asal-usul Setigi

Nama Setigi sendiri merupakan singkatan dari selo, tirto, dan giri. Awalnya, lokasi ini merupakan area pertambangan batu kapur. Mengutip Kompas.com, sejak 2003 tambang tidak lagi digunakan dan menjadi tempat pembuangan sampah. Baru pada 2018 tempat tersebut mulai dibersihkan dan dibangun menjadi tempat wisata.

Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim merasa tempat ini cocok untuk dijadikan sebagai lokasi wisata. Menurut penuturan Abdul, banyak warga desa bekerja di penambangan kapur. Hingga saat ini, pertambangan masih aktif dan menambahkan daya tarik sendiri bagi wisatawan.

"Penambangan itu sudah ada sejak dulu, bahkan sebelum kemerdekaan. Sekarang juga masuk dalam aset desa, banyak warga di sini yang bekerja jadi penambang di sana," jelasnya.

Berwisata di Setigi

Memang ketika Anda mengunjungi Setigi, pemandangan utama yang nampak begitu jelas ialah barisan bukit kapur yang menjulang sekitar tiga kilometer.

Tak hanya gunung kapur bekas tambang, banyak objek lain yang bisa ditemukan di Setigi. Misalnya, jembatan peradaban yang arsitekturnya bernuansa barat, replika bangunan masjid bergaya Persia, dan bangunan Candi Topeng Nusantara.

Di sana juga ada kolam renang, Goa Emas, taman desa, danau buatan, rumah Honai Papua, wahana air, permainan ATV, dinding topeng, hingga area perkemahan. Menyoal spot untuk foto-foto, tentunya sangat beragam. Anda bisa puas berfoto di setiap sudut Setigi!

Di Setigi juga nantinya akan dibangun wahana bernama Bukan Kapal Nuh (BKN) sebagai upaya edukasi bagi masyarakat. Selain itu, ke depannya juga akan dibuat penginapan, sebab selama ini banyak pengunjung yang merasa kesulitan mencari tempat menginap di sekitar Setigi.

Punya kolam pemandian khusus hijaber

Uniknya, di Setigi juga tersedia area pemandian syariah, khusus wanita berhijab. Selama ini kolam renang atau tempat pemandian umum mungkin kurang bisa dinikmati wanita berhijab, lalu di sini benar-benar difasilitasi.

“Kami luncurkan wahana wisata pemandian hijaber. Harapannya kedepan Wisata Setigi juga menjadi wisata dakwah dengan menghadirkan pemandian syariah. Hanya perempuan berhijab yang bisa menikmati pemandian hijaber,” ujar Abdul.

“Kolam pemandian khusus perempuan berhijab ini bisa jadi satu-satunya Indonesia. Selain itu, keberadaan wahana baru ini, juga merupakan ikhtiar kami untuk terus bangkit dari pandemi Covid-19 agar roda perekonomian di desa kami tidak semakin terpuruk,” tambahnya, seperti dikutip Beritajatim.com.

Wahana baru 2021

Mengawali tahun 2021, ada wahana baru di Setigi yaitu Kolam Banyu Gentong. Di kawasan ini, ada kolam khusus anak-anak yang tidak terlalu dalam dan dilengkapi dengan air mancur, serta gentong raksasa yang menyemburkan air.

Abdul menjelaskan, gentong memiliki filosofi dari tempat minum seperti tempayan besar dari tanah liat. "Gentong ini simbol kehidupan. Kalau orang dahulu belum ada kulkas ya tempat menyimpan air ya ini. Jadi kita hidupkan kembali, disana juga ada peta Indonesia di gentong raksasa yang selalu mengeluarkan air.”

Untuk mengunjungi Setigi, Anda tinggal membayar tiket sebesar Rp15 ribu dan di sana terdapat fasilitas umum yang menunjang kebutuhan wisatawan, termasuk area parkir memadai, toilet, musala, gazebo, dan warung makan.

Lokasi Setigi berada di Desa Sekapuk berada di daerah Sekapuk, Kec. Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Aksesnya cukup mudah dijangkau dan berjarak 34 kilometer dari pusat kota Gresik atau sekitar satu jam berkendara.


Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini