Transaksi Meningkat Triliunan hingga Gencar Ekspansi, Industri Ritel Kembali Bangkit

Transaksi Meningkat Triliunan hingga Gencar Ekspansi, Industri Ritel Kembali Bangkit
info gambar utama

Beberapa waktu lalu, perhatian publik sempat tersita atas berita besar soal penutupan seluruh gerai ritel FMCG (Fast Moving Consumer Goods) milik jaringan Hero Group, yaitu Giant. Jika ditelisik berdasarkan kondisi pasar dan keterangan dari pihak perusahaan sendiri, hal tersebut merupakan strategi untuk bisa bertahan di tengah situasi pandemi dengan mengikuti kondisi pasar yang terjadi di tanah air.

Sedikit kilas balik, saat itu Hero Group menyatakan bahwa keputusan untuk menutup seluruh gerai Giant secara serentak merupakan langkah awal dari strategi lanjutan berupa pengembangan jaringan ritel lainnya, yaitu Guardian yang bergerak di industri ritel lifestyle kecantikan, dan IKEA sebagai jaringan ritel perlengkapan rumah tangga.

Bukan tanpa alasan, rupanya tidak hanya dibuktikan dengan riset pasar yang dimiliki dan telah dipublikasi oleh berbagai pihak, bidang ritel lifestyle kecantikan dan perlengkapan rumah tangga yang dipilih untuk menjadi fokus Hero Group nyatanya dibuktikan dengan kondisi pasar yang menunjukkan peningkatan signifikan baru-baru ini.

Baca juga Perintis Ritel Modern di Indonesia, Ini Sepak Terjang Hero Group Sebagai Induk Giant

Bersamaan dengan itu, berdasarkan survei bulanan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, terlihat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di tanah air sejatinya terus mengalami peningkatan selama tahun 2021 yang telah berjalan, dan menunjukkan adanya geliat optimis dari masyarakat.

Peningkatan IKK dari Survei Bank Indonesia

Sebagaimana yang kita ketahui, situasi pandemi memang menghantam berbagai sektor tanpa kecuali dan menyebabkan angka IKK menurun di tahun 2020. Berdasarkan laman Bank Indonesia, pada akhir tahun 2020 angka IKK berada di bawah 100 yang menunjukkan kondisi pesimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian tanah air.

Kabar baiknya, sejak awal tahun 2021 sampai saat ini IKK menunjukan perubahan positif dan menunjukkan optimisme yang dimiliki oleh masyarakat. Lebih detailnya, pada bulan Januari dan Februari 2021 IKK secara berurut berada di angka 84,9 dan 85,8.

Indek Keyakinan Konsumen 2020-2021
info gambar

Kenaikan signifikan terjadi di bulan berikutnya yaitu Maret dengan angka IKK sebesar 93,4. Walau kuartal pertama IKK masih menunjukkan pesimisme dari masyarakat, memasuki kuartal kedua IKK sudah berada di atas 100 atau lebih tepatnya 101,5 di bulan April, dan 104,4 di bulan Mei.

Jika diteliti, kenaikan IKK yang terjadi bertepatan dengan momen Idulfitri di tahun ini yang bersamaan dengan dijalankannya program vaksin termasuk bagi pelaku dan pekerja di industri ritel, sehingga kepercayaan masyarakat untuk kembali beraktivitas secara langsung melakukan pembelian di berbagai pasar ritel tanah air kembali tumbuh.

Baca juga Menakar Pengaruh Luar Biasa Vaksin Bagi Ekonomi Indonesia di Tahun 2021

Peningkatan transaksi ritel dan ekspansi oleh pelaku industri

Seakan mendukung hasil survei yang dilakukan oleh pihak Bank Indonesia, transaksi ritel yang terjadi di sepanjang tahun 2021 ini juga menunjukkan geliat positif. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), terlihat bahwa selama H-10 hingga Lebaran nilai transaksi ritel mengalami peningkatan hingga Rp12 triliun atau 30 persen dari total target pertumbuhan disepanjang tahun ini.

Semantara dalam catatan IDX channel, dijelaskan bahwa kenaikan transaksi ritel di saat lebaran tahun ini sangat signifikan, dibanding tahun sebelumnya yang memiliki catatan minus hampir 20 persen, peningkatan transaksi yang terjadi juga tersebar ke berbagai tipe peritel, hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey.

“Transaksi ada kenaikan 25 persen hingga 30 persen dari berbagai tipe retail modern dan berbagai tipe minimarket hingga whosales dari berbagai anggota Aprindo seluruh Indonesia,” ungkap Roy.

Baca juga Solidiance: Penetrasi Perbankan Ritel Digital Indonesia Mulai Mencapai 60 Persen pada Tahun 2020

Tidak hanya dari sisi konsumen yang menunjukkan peningkatan perilaku konsumtif dan kepercayaan lewat IKK, geliat positif yang sama juga ditunjukkan dari para pelaku industri di bisnis ritel tanah air.

Sejalan dengan strategi ekspansi bisnis yang sebelumnya dilakoni oleh Hero Group pada industri ritel bidang perlengkapan rumah tangga, pesaing di bidang serupa juga terbukti melakukan langkah ekspansi yang sama karena adanya potensi yang terlihat.

Pelaku industri yang dimaksud ialah PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) sebagai pemilik jaringan gerai ritel Mitra10, yang selama ini banyak dikenal sebagai usaha ritel dengan konsep one stop shopping for home untuk berbelanja bahan bangunan dan perlengkapan rumah.

Mitra 10
info gambar

Mitra10 mengambil langkah berani dengan melakukan ekspansi ke luar wilayah padat penduduk di Pulau Jawa, yaitu Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Tidak hanya itu, ekspansi agresif tahun ini juga ditargetkan dengan membuka 3 gerai baru di Palembang, Tegal, dan Semarang.

Melihat fenomena bangkitnya industri ritel yang terjadi di tanah air, kepala ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memberikan pandangan soal akan berlanjutnya berbagai peningkatan di industri ritel sampai akhir tahun 2021. Terlebih lagi didukung dengan kinerja penjualan eceran yang sedang berada dalam tren meningkat sejalan dengan angka IKK yang menguat.

“Kinerja penjualan eceran sedang berada dalam tren meningkat terutama akibat spending masyarakat yang pulih seiring optimisme (IKK) yang menguat,” ungkap Josua, menukil Lokadata.id, Sabtu (12/06).

Dirinya juga menyatakan bahwa untuk mempertahankan kondisi positif ini, perlu dibarengi dengan kesiapan pemerintah dalam menarik kepercayaan masyarakat akan situasi pandemi yang terjadi. Salah satunya dengan cara meningkatkan dan mempercepat program vaksinasi massal.

Baca juga Vaksin Covid-19, Apa Bedanya Sinovac dan AstraZeneca?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini