Mengenal 3 Startup Peduli Lingkungan Buatan Mahasiswa Program Bangkit 2021

Mengenal 3 Startup Peduli Lingkungan Buatan Mahasiswa Program Bangkit 2021
info gambar utama

Startup saat ini masih menjadi industri yang dipandang menjanjikan dan memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian besar orang, terutama bagi generasi muda dengan mimpi memiliki suatu perusahaan yang dapat berperan besar bagi masyarakat.

Jika dilihat, mereka yang memiliki mimpi mewujudkan perusahaan rintisan di zaman sekarang ini memiliki jalan lebih mudah dengan peluang yang terbuka lebar dibanding perusahaan rintisan di tahun 2000-an, berkat berbagai program dukungan dari pemerintah yang bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Sebagai contoh, kerap kali disebutkan bahwa saat ini sudah ada cukup banyak program inkubator maupun akselerator yang mendukung pembekalan perusahaan rinitisan yang dibuat oleh para generasi muda. Seakan belum cukup, program dukungan serupa juga baru-baru ini dihadirkan oleh salah satu pemain penting di industri teknologi dunia sekaligus tanah air, yaitu Google.

Raksasa teknologi ini menghadirkan program bernama Bangkit, program yang dirancang untuk mempersiapkan para mahasiswa dan generasi muda tanah air dengan keterampilan dan sertifikasi teknologi yang di zaman saat ini sangat dibutuhkan.

Penting Bagi Perusahaan Rintisan, Ini Deretan Inkubator Startup Ternama di Indonesia

Sekilas tentang program Bangkit

Peresmian program Bangkit pada tahun 2019
info gambar

Bangkit yang merupakan akronim dari Bangun Kualitas Manusia Indonesia pada dasarnya adalah program kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Ditjen Dikti, Google, dengan startup ternama tanah air yaitu Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, serta jajaran perguruan tinggi di tanah air di antaranya ITB, IPB, Unpad, ITS, Binus, dan masih banyak lagi.

Bangkit membina ribuan talenta digital terampil guna menyiapkan 9 juta talenta digital terampil pada tahun 2030 mendatang. Program ini ditawarkan kepada mahasiswa di seluruh perguruan tinggi Indonesia untuk dapat mengimplementasikan Kampus Merdeka, melalui studi untuk mendapatkan kompetensi di bidang machine learning, mobile development, dan cloud computing.

Adapun pada tahun ini, Bangkit 2021 meluluskan sebanyak 2.250 mahasiswa dari 250 universitas yang telah menyelesaikan materi kursus selama satu semester, di mana bobot studinya setara dengan 20 SKS perkuliahan.

Acara kelulusan mahasiswa dalam program Bangkit tahun ini diselenggaran secara virtual pada hari Kamis (15/7), yang dihadiri oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim, Education Program Lead Asia Pasific Google Willian Florance, dan CEO Gojek Kevin Aluwi.

Tujuan utama Bangkit dalam mencetak generasi muda yang memiliki kompetensi di industri teknologi terbukti berhasil teruwujud dengan diperolehnya 15 proyek terbaik dari program yang berlangsung di tahun ini.

Pada acara kelulusan dan konferensi pers yang digelar secara virtual, 3 dari 15 proyek rintisan terbaik mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan masing-masing proyek teknologi yang diharapkan dapat menjadi pemain baru di industri startup tanah air, dengan ragam solusi untuk permasalahan lingkungan dan sosial yang dihadapi di tanah air.

Bersama India, Indonesia Jadi Lumbung Utama Startup Asia

Startup solusi untuk teman tuli sampai pedagang kaki lima

Kelulusan virtual program Bangkit 2021
info gambar

Proyek pertama yang diperkenalkan yaitu Bacara, sebuah platform di perangkat ponsel pintar yang memiliki tujuan untuk memecahkan masalah komunikasi yang dihadapi oleh teman tuli dan teman. Platform ini dikembangkan oleh 6 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berbeda di Indonesia yang turut serta dalam program Bangkit 2021.

Memiliki tujuan memperlancar komunikasi antara teman tuli dan teman bisu dengan masyarakat umum di Indonesia, cara kerja yang dimiliki oleh platform satu ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi gerakan bahasa isyarat Indonesia melalui kamera ponsel yang kemudian menerjemahkannya secara langsung ke dalam teks dan suara secara mudah, cepat, dan akurat.

Sehingga, batasan komunikasi yang selama ada di antara teman tuli dan teman bisu dengan masyarakat umum dapat dihilangkan dengan kehadiran platform satu ini.

Mengenal Sosok Penting di Balik 7 Startup Indonesia yang Sukses Go-International

Kedua, platform yang dihadirkan ialah Buangin, program yang dibentuk sebagai salah satu wujud penerapan smart city untuk keberlangsungan lingkungan sekitar, dalam hal kebersihan yaitu penindakan sampah di tengah masyarakat.

Proyek ini hadir sebagai solusi atas permasalahan pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat agar dapat terorganisir dengan baik dan benar dalam pembuangannya, sehingga diharapkan dapat meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan.

Berbeda dari platform sebelumnya, Buangin memiliki dua jenis aplikasi yang masing-masing diperuntukkan bagi pengguna dan pengangkut sampah untuk bisa memantau atau pun memonitor jadwal pengambilan untuk meminimalisir keberadaan sampah yang menumpuk di titik tertentu.

Sedangkan pada aplikasi yang diperuntukkan bagi pengguna, layanan satu ini memungkinkan masyarakat untuk bisa memilah sampah secara otomatis, dan memiliki fitur khusus yang dapat memberikan pemberitahuan kepada petugas untuk segera mengangkut sampah yang sudah terkumpul di titik pembuangan sampah.

Terakhir, platform yang dihadirkan ialah Kaki Keenam, sebuah layanan yang diharapkan dapat menjadi solusi dan membantu para pelaku usaha kecil lebih tepatnya pedagang kaki lima yang mengalami kesulitan di tengah situasi pandemi saat ini.

Dalam pemaparan yang dijelaskan oleh Project Manager Kaki Keenam, platform ini dibuat khusus untuk mempermudah pedagang makanan pinggir jalan atau pedagang kaki lima yang belum memiliki akses untuk dapat hadir pada platform pesan antar makanan masa kini.

Walau terlihat serupa, namun cara kerja yang dihadirkan oleh platform satu ini sepenuhnya berbeda. Jika pada layanan pesan antar makanan memiliki sistem yang akan dilakukan oleh driver, cara kerja yang dimiliki oleh Kaki Keenam adalah dengan cara menghubungkan pedagang kaki lima dengan masyarakat.

Contoh singkatnya, ketika seseorang ingin menikmati jenis makanan tertentu dari salah satu pedagang kecil dan kaki lima seperti penjual gorengan, nasi goreng, dan sejenisnya. Lewat platform Kaki Keenam, orang tersebut bisa dengan mudah memanggil pedagang yang dimaksud untuk datang ke rumah dan melakukan pembelian dengan mudah.

Hal tersebut juga sudah pasti menjadi sangat membantu bagi para pelaku pedagang kaki lima, sehingga lebih mudah mendapatkan pembeli tanpa perlu menjelajah wilayah yang belum pasti berpotensi mendatangkan pembeli.

Dari ketiga platform yang diharapkan menjadi startup andalan di masa yang akan datang tersebut, semuanya mengandalkan teknologi machine learning, mobile development, dan cloud computing, yang sepenuhnya dipelajari dalam program Bangkit 2021.

Merespons ragam terobosan baru tersebut, Nadiem yang juga diketahui merupakan salah satu sosok dengan peran penting di industri startup tanah air, memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap berbagai macam terobosan baru yang dihadirkan.

“Berbagai inovasi berbasis teknologi ini akan membuat lompatan besar dan menjadikan Indonesia pemain global yang tangguh di masa depan,” tandasnya.

Kemendikbudristek Bakal Jadikan Startup Digital Sebagai Mata Kuliah di Tahun 2022

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

SA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini