Lebih Dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno: Dari Sejarah hingga Cara ke Sana

Lebih Dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno: Dari Sejarah hingga Cara ke Sana
info gambar utama

Dari sekian banyak stadion di Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bisa dibilang adalah yang paling dikenal. Maklum saja, predikatnya sebagai stadion nasional membuat GBK punya posisi spesial tersendiri.

Sebagai stadion, SUGBK termasuk punya segalanya. Bangunannya megah, kapasitasnya besar, fasilitasnya lengkap, dan lokasinya strategis. Selain stadion, kompleks olahraganya juga tertata dengan sangat baik.

Selama ini, SUGBK tidak hanya biasa digunakan untuk menggelar ajang olahraga, namun juga berbagai acara lain mulai dari konser musik hingga kampanye para tokoh politik.Tanpa ada acara khusus pun SUGBK juga biasa digunakan masyarakat baik itu untuk berolahraga maupun hanya berjalan-jalan santai.

Sebelum menyambangi SUGBK, yuk kenali lebih dalam seluk-beluk stadion legendaris satu ini!

Sejarah Stadion Menteng, Saksi Lika-liku Persija dan Sepak Bola Jakarta

Sejarah SUGBK

Sejarah Stadion Utama Gelora Bung Karno terbilang panjang. Itu pula yang membuatnya jadi stadion yang legendaris. Hikayat SGBK dimulai sejak era 1960-an saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 1962.

Menjadi tuan rumah ajang seakbar Asian Games tentu saja menuntut Indonesia untuk punya sarana olahraga yang berkelas dunia. Untuk itu, Presiden Sukarno mencanangkan dibangunnya stadion nasional yang megah untuk menyukseskan ajang tersebut.

Pembangunan SUGBK dimulai pada 8 Februari 1960. Bisa dibilang, ini adalah proyek ambisius Indonesia pada masa itu. Bagaimana tidak, Sukarno tidak hanya menginstruksikan untuk membangun stadion, namun juga infrastuktur Asian Games lain mulai perkampungan atlet, Hotel Indonesia, jalan baru dari Grogol ke Cawang, siaran televisi, dan yang lainnya, demikian sebagaimana dicatat oleh Kompas.com.

Pada masa itu, SUGBK dibangun menggunakan dana pinjaman dari Uni Soviet senilai 12,5 juta dolar AS. Besaran tersebut saat ini setara dengan kurang-lebih Rp15,062 miliar.

Dengan uang tersebut, Indonesia mendapatkan material yang dibutuhkan untuk membangun stadion plus berbagai sarana pendukungnya. Selama masa pembangunan berdurwsj dua setengah tahun ada 2,5 juta meter kubik tanah, 100.000 meter kubik beton, 800.000 sak semen, serta 21.000 ton besi beton digunakan.

Tak hanya memberi dukungan dana, Uni Soviet juga membantu urusan teknis di proyek pembangunan SUGBK. Uni Soviet pun mengirimkan para insinyur dan teknisinya untuk membuat desain SUGBK.

Desain SUGBK menunjukkan bagaimana kecanggihan stadion untuk ukuran era 1960-an. Saat itu stadion dengan atap yang melingkar alias temu gelang adalah hal yang dianggap mustahil untuk diciptakan. Namun, Sukarno bersikeras agar stadion dibuat dengan desain demikian hingga akhirnya terwujud.

Selama berdekade-dekade, SUGBK menjadi saksi berbagai ajang dan momen penting bangsa ini. Pada 2018 Asian Games kembali dihelat di Indonesia dan tentu saja SUGBK menjadi venue utama.

Oleh karena itu, SUGBK bersalin rupa jelang Asian Games dimulai. Renovasi yang cukup besar dilakukan. Hasilnya, wajah SUGBK bersalin rupa dan tampilannya menjadi lebih segar.

Perubahan paling tampak dari renovasi jelang Asian Games 2018 adalah pemasangan tempat duduk single seat. Sebelumnya, sebagian besar tribun SUGBK menggunakan kursi panjang yang terbuat dari kayu.

Tidak hanya stadionnya sendiri, seluruh bagian dalam kompleks GBK juga diperbaiki. Hasilnya, area GBK menjadi lebih rapi dan nyaman.

Fakta Tentang Pembangunan Stadion Kanjuruhan

Cara Mencapai SUGBK

SUGBK terletak tepat di jantung kota Jakarta. Oleh karena itu, mencapai ke sana bukanlah sulit. SUGBK bisa dijangkau dari berbagai penjuru Jakarta dengan sangat mudah.

Menyambangi SUGBK ada baiknya menggunakan transportasi umum. SUGBK sangat ramah transportasi umum dengan banyaknya pilihan yang tersedia. Pengunjung tinggal memilih untuk menggunakan bus Transjakarta, kereta Commuter Line, atau MRT.

Jika menggunakan bus Transjakarta, pengunjung bisa turun di Halte Gelora Bung Karno. Haltenya sendiri terletak di Jalan Sudirman. Untuk mencapai SUGBK, pengunjung hanya membutuhkan ongkos sebesar Rp 3500.

Sedangkan jika pengunjung datang menggunakan kereta Commuter Line, maka harus ada waktu dan tenaga khusus yang disediakan untuk berjalan kaki dari Stasiun Palmerah ke area stadion. Sebab, lokasi stasiun memang tidak terletak persis di sebelah kompleks SUGBK.

Namun jangan khawatir karena jarak dari Stasiun Palmerah ke sebetulnya SUGBK tidak jauh. Akses jalan yang menghubungkan kedua tempat pun sangat memadai dan nyaman bagi pejalan kaki. Dari stasiun Palmerah, pengunjung tinggal masuk ke Jalan Gerbang Pemuda dan akan langsung sampai di area GBK.

Untuk pengunjung yang menaiki MRT, tersedia Stasiun Istora Mandiri sebagai tempat pemberhentian. Lokasinya berada tepat di samping area GBK.

Selain JIS, Stadion Berstandar Internasional Juga Resmi Berdiri di Banten

Beragam Aktivitas di SUGBK

Sebagai stadion, SUGBK tentu utamanya digunakan sebagai tempat menggelar pertandingan olahraga. Namun tak hanya itu, kegiatan lain mulai dari konser musik hingga kampanye partai politik.

SUGBK dapat digunakan dengan menyewa sesuai waktu yang ditentukan. Namun jangan khawatir, area GBK sendiri bisa digunakan secara gratis bagi masyarakat luas.

Setiap hari, kita memang bisa menyaksikan ramainya area GBK oleh kegiatan masyarakat. Biasanya, masyarakat memanfaatkan area GBK untuk berolahraga utamanya di jogging. Di samping itu, masyarakat juga bisa berjalan-jalan santai karena suasananya teduh.

Maklum saja, area GBK adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan cakupan mencapai memiliki 84 persen. Dalam situs resmi Provinsi DKI Jakarta, dijelaskan bahwa sebanyak 67,5 persen dari seluruh area GBK adalah lingkungan hijau dengan pepohonan langka dan rumah bagi sekitar 22 jenis burung liar.

Ramainya area GBK akan lebih terasa saat akhir pekan. Sejak pagi, dipastikan banyak orang yang datang bersama untuk menikmati pagi dengan jogging atau sekadar berjalan-jalan.

Kisah Mesra Indonesia-Rusia: Berawal dari Ideologi hingga Bangun Stadion GBK

Kabar Terkini SUGBK

Digunakannya SUGBK untuk menggelar berbagai acara penting masih berlanjut hingga saat ini. Untuk olahraga misalnya, SUGBK akan digunakan Timnas Indonesia untuk beraksi di laga kandang Piala AFF 2022.

Di Piala AFF 2022, Timnas Indonesia akan bersaing menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Dalam Piala AFF edisi sebelum-sebelumnya, Indonesia juga biasa menggunakan SUGBK di samping stadion lain seperti Pakansari.

Selain itu, SUGBK juga direncanakan sebagai tempat digelarnya ajang sepak bola besar Piala Dunia U-20 2023. Selain SUGBK, beberapa stadion lain juga disiapkan untuk menyambut para bintang muda sepak bola dunia.

Persiapan bahkan sudah dilakukan jauh-jauh hari untuk memastikan SUGBK dalam kondisi terbaik saat Piala Dunia U-20 berlangsung. Saat ini, pemakaian SUGBK sedang dibatasi hingga ajang tersebut tiba. Pembatasan ini dilakukan berdasarkan rekomendasi FIFA.

Imbasnya, ada beberapa agenda yang terpaksa harus dibatalkan demi Piala Dunia U-20. Belakangan yang paling ramai dibahas adalah konser Raisa dan Blackpink. FIFA merekomendasikan SUGBK tidak digunakan untuk konser demi menjaga kondisi rumputnya agar tetap terjaga.

Deretan Kampus yang Punya Stadion di Indonesia, Ada Kampus Kamu?



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini