Budaya Surakarta yang Menjadi Warisan Budaya Dunia

Budaya Surakarta yang Menjadi Warisan Budaya Dunia
info gambar utama

Kota Solo atau Surakarta mulai dikenal sejak pergantian giyanti yang membagi kerajaan Mataram Islam menjadi dua, yaitu Keraton Kesultanan Yogyakarta dan Keraton Kesunanan Surakarta. Nama Surakarta sendiri diambil dari Keraton Surakarta.

Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini muncul sejak abad ke-19 yang mendorong berkembangnya berbagai literatur bahasa Jawa, Arian, Seni Boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya.

Kota Surakarta memiliki beragam budaya yang hingga saat ini masih menjadi tradisi masyarakatnya. Salah satunya adalah perayaan Upacara Sekaten di Surakarta. Upacara tradisi ini merupakan bagian dari adat istiadat yang berasal dari salah satu upaya masyarakat Jawa untuk menjaga keharmonisan dengan alam, dunia roh, dan sesamanya.

Sebagai perwujudan dari itu, Keraton Kasunanan Surakarta sekarang ini masih memiliki beranekaragam hasil kebudayaan. Hal tersebut masih tercermin dengan dilakukannya beberapa upacara tradisional yang hingga saat ini masih sangat diagungkan, di antaranya sebagai berikut:

  • Upacara jamasan pusaka.
  • Sekaten
  • Upacara labuhan.
  • Upacara garebeg besar.
  • Sesaji mahesa.
  • Lawung

Kota Solo menjadi salah satu tujuan wisata yang memiliki beberapa ikon budaya dan tradisi. Melalui slogan Solo The Spirit of Java, diharapkan mampu mengangkat citra Kota Solo yang kental akan kebudayaan Jawa. Hal ini didukung dengan banyaknya pagelaran dan festival budaya yang rutin diadakan di Kota Solo.

Selain Keraton, Ini Destinasi Wisata Menarik di Surakarta

Tak hanya berupa budaya benda, Kota Solo juga memiliki budaya tak benda yang diakui di kancah internasional. Bahkan, beberapa budaya di Kota Solo telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Budaya tersebut, antara lain batik, keris, wayang, dan gamelan.

1. Batik

Batik Solo
info gambar

Kota Solo dikenal sebagai salah satu sentra industri batik di Indonesia, tepatnya di Kelurahan Laweyan dan Kauman. Tempat ini melakukan proses pembuatan batik, mulai dari lembaran kain mori menjadi kain batik yang penuh dengan motif dan warna menarik. Budaya asli Indonesia ini memuat nilai-nilai kearifan lokal.

Dalam motifnya dapat berupa gambar hewan, bunga, geometris, dan masih banyak lainnya. Motif yang digunakan tersebut memiliki makna tersendiri bagi pemakainya. Dahulu, batik digunakan untuk upacara tertentu, misalnya pernikahan, khitanan, mitoni/tujuh bulanan, dan lain-lain.

Namun, seiring berkembangnya zaman, batik menjadi pakaian sehari-hari masyarakat. Hal inilah yang membuat batik menjadi istimewa. Oleh karena itu, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional.

Grebeg Besar Menandai Hari Raya Qurban di Surakarta

2. Keris

Keris merupakan senjata tradisional yang digunakan untuk upacara adat tertentu. Tak sampai di situ, keberadaan keris juga dianggap sebagai senjata spiritual yang memiliki kekuatan magis.

Penggunaanya tersebar di wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit, meliputi Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi, hingga pesisir Kalimantan. Perkembangan keris di Kota Solo memiliki peran penting, mulai dari era kerajaan, keris Pengging Jenggala Tunjungseta, hingga era Keraton Surakarta. Senjata yang bentuknya berkelok-kelok ini, menjadi warisan dunia oleh UNESCO pada tanggal 25 November 2005.

3. Wayang

Pada tanggal 7 November 2003, wayang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Wayang sangat identik dengan kebudayaan Jawa. Dikatakan demikian, karena unsur cerita yang dibawakan mengangkat dari tokoh cerita pewayangan Jawa.

Terdapat dua jenis wayang, yaitu wayang kulit dan wayang orang. Tak hanya mengenai budaya saja, namun pertunjukan wayang juga sarat akan nilai-nilai kehidupan. Kota Solo terkenal dengan Wayang Orang Sriwedari yang berdiri sejak tahun 1911, dan masih eksis hingga sekarang.

Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari rutin diadakan setiap hari Kamis, Jumat, Sabtu pukul 20.00 WIB, di Gedung Wayang Orang Sriwedari. Selain itu, ada juga wayang kulit, yang mana pengrajinnya berada di Balai Agung Keraton Kasunanan Solo. Tempat ini juga digunakan untuk belajar pedalangan.

Mengunjungi Tugu Tapal Batas Yogyakarta – Surakarta

4. Sekaten

Tradisi sekaten tidak hanya diadakan di Kota Solo, melainkan juga di Yogyakarta. Sekaten dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Prosesnya dilakukan di area alun-alun utara Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Diadakan setiap tanggal 5-11 Rabiul Awal dan ditutup pada tanggal 12 Rabiulawal dengan menyelenggarakan upacara Grebeg Maulud. Paling dinanti masyarakat dalam upacara ini adalah berebut gunungan yang terdiri dari hasil bumi. Sekaten dikukuhkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2014.

5. Gamelan

Gamelan berkembang pada zaman Hindu-Budha, yang digunakan untuk upacara sakral. Diyakini, alat musik ini sudah ada di Jawa sejak tahun 404 Masehi. Terbukti dari adanya penggambaran di relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Alat musik ini terdiri dari saron, gambang, saron, bonang, kenong, gong, kendang. UNESCO menetapkan gamelan bagian dari warisan budaya tak benda, pada 15 Desember 2021.

Hal ini dikarenakan, gamelan memuat nilai filosofis yang lebih kompleks, antara lain mengajari sikap saling menghormati, mencintai, dan peduli sesama.

Itulah budaya Surakarta yang menjadi warisan dunia. Masih banyak lagi budaya-budaya dari berbagai daerah di Indonesia yang mendunia. Kalau dari daerah Kawan ada budaya apa, nih?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini