Lukisan Cat Minyak: Mengenal Teknik, Ciri Khas, dan Nama Pelukisnya di Indonesia

Lukisan Cat Minyak: Mengenal Teknik, Ciri Khas, dan Nama Pelukisnya di Indonesia
info gambar utama

Lukisan cat minyak adalah salah satu cara melukis yang juga banyak digemari oleh para seniman. Melukis dengan cat minyak tentu memiliki metode, teknik kelebihan yang berbeda dibandingkan ketika melukis dengan cara lain.

Cat minyak adalah cat yang terdiri dari partikel-partikel pigmen warna yaitu minyak linen. Cat minyak sudah digunakan di Inggris sejak abad ke-13. Artikel ini akan membahas tentang lukisan cat minyak yang memuat juga tentang macam-macam tekniknya, ciri khas, dan contohnya.

Mengenal Lukisan Cat Minyak

Lukisan cat minyak adalah sebuah lukisan atau hasil karya dua dimensi yang menggunakan cat minyak sebagai medianya. Lukisan cat minyak juga bisa digunakan di atas kanvas, papan kayu, kertas, atau sejenisnya.

Karya seni rupa jenis ini, cat minyak adalah komponen yang sangat penting. Selain cat minyak, lukisan jenis ini juga menggunakan bingkai perentang, kain, serta bahan pelapis dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pemilihan bahan dasar, bahan pelindung, dan warnanya juga harus perlu diperhatikan.

Baca juga: Lukisan Kulit Kayu Otentik Nan Indah Masyarakat Asei

Macam-Macam Teknik Lukisan Cat Minyak

macam-macam teknik lukisan cat minyak
info gambar

Ada tiga teknik yang umum digunakan oleh pelukis cat minyak, yaitu teknik basah, teknik kering, dan teknik campuran.

1. Teknik Basah

Teknik basah adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengencerkan cat minyak terlebih dahulu sebelum dioleskan ke kanvas. Kuas yang dipakai juga menggunakan bulu yang panjang agar pewarnaannya bisa merata. Secara umum, teknik ini biasanya diaplikasikan pada jenis lukisan yang datar dan tidak menampakkan kesan volume.

2. Teknik Kering

Teknik lukisan cat minyak kedua adalah teknik kering. Teknik jenis ini dilakukan ketika kondisi kuas masih kering dan tidak berminyak. Jenis teknik ini sangat cocok untuk lukisan yang menampilkan gambar volume dan sebuah ruang. Teknik ini biasanya memiliki keunggulan yaitu cepat kering. Namun warna yang dihasilkan tidak terlalu cemerlang.

3. Teknik Campuran

Teknik ini adalah teknik yang memadukan antara teknik basah dan teknik kering. Teknik campuran juga bisa dikatakan jauh lebih baik karena merupakan penyempurnaan dan pengabungan teknik basah dan kering.

3 Contoh Lukisan Cat Minyak

1. Lukisan Raden Saleh

Lukisan Raden Saleh yang populer Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) | Wikimedia commons
info gambar

Salah satu contoh lukisan cat minyak yang sangat terkenal di Indonesia adalah lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) yang dilukis oleh Raden Saleh. Dilukis di atas kanvas ukuran 112x179 cm, lukisan itu sekarang menjadi salah satu lukisan yang sangat fenomenal dan penuh sejarah di Indonesia.

Baca juga: Apakah Lukisan Raden Saleh Berharga 10 Juta Dolar Seperti di Film?

2. Lukisan Affandi

contoh lukisan cat minyak dari seniman indonesia
info gambar

3. Lukisan Sidik W. Martowidjojo (马永强 Ma Yong Qiang)

Ciri Khas dan Tekstur Lukisan Cat Minyak

Lukisan cat minyak memiliki karakteristik yang cukup unik. Lukisan jenis ini akan memberikan efek kecerahan warna yang cemerlang. Selain itu, gradasi warna yang didapatkan oleh lukisan cat minyak sangat lebar. Selain itu, lukisan cat minyak juga akan memberikan tekstur yang sangat bagus dibandingkan dengan lukisan dengan media lain.

Nama-Nama Seniman Indonesia yang Melukis dengan Cat Minyak

Berikut ini para maestro pelukis Indonesia yang memakai cat minyak sebagai media dalam berkarya:

  1. Raden Saleh atau Saleh Sjarif Boestaman (1829-1880)
  2. Affandi (1907-1990)
  3. Basuki Abdullah (1915-1993)
  4. Hendra Gunawan (1918-1983)
  5. Agus Djaja (1913-1994)
  6. S. Soedjojono atau Sindoedarsono Soedjojono (1913-1985)
  7. Popo Iskandar (1927-2000)
  8. Srihadi Soedarsono (1931-2022)
  9. Djoko Pekik (1937- sekarang)
  10. Sidik W. Martowidjojo atau 马永强 Ma Yong Qiang (1937-sekarang)

Baca juga: 5 Lukisan Terkenal Dunia yang Dilukis oleh Pelukis Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani.

MF
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini