Pentingkah Vaksin HPV untuk Anak-anak? Simak Alasannya!

Pentingkah Vaksin HPV untuk Anak-anak? Simak Alasannya!
info gambar utama

Ramai diberitakan program wajib vaksin HPV (Human papillomavirus) bagi anak-anak kelas 5 dan 6 SD. Keputusan tersebut menuai pro dan kontra di tengah masyarakat luas. Apakah keputusan pemerintah tersebut sudah tepat?

Mengingat fokus utama pemerintah saat ini merupakan pemulihan ekonomi di tengah gempuran virus COVID-19. Sebelum berkomentar lebih jauh, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai virus HPV.

Mengenal Virus HPV

Virus HPV merupakan virus DNA dari famili Papillomaviridae. Pada manusia, virus ini mampu menyebabkan tumor, dari tumor jinak hingga tumor ganas.

Bentuk dari tumor jinak akibat dari virus HPV biasanya berupa kutil kelamin yang dalam dunia medis bernama kondiloma akuminata atau bahasa awamnya dikenal dengan “jengger ayam”, dapat juga berbentuk mata ikan antara lain veruka vulgaris dan veruka plana.

Kanker kulit dan kanker serviks merupakan penyakit tumor ganas yang salah satunya diakibatkan dari virus HPV. Berdasarkan data epidemiologi virus HPV tipe jinak penyebab kondilomata akuminata paling sering ditemukan pada kelompok IMS (Infeksi Menular Seksual).

Kenali Pentingnya Vaksin Meningitis

Metode Penularan Virus HPV

Metode penularan virus HPV dapat melalui kontak langsung antar manusia, kontak dengan benda yang tertular (fomites) maupun vertikal dari ibu ke janin. Lebih detail lagi, virus akan menginfeksi melalui kontak langsung dengan lesi (kelainan kulit) pada epitel yang tampak atau subklinis (suatu penyakit yang dikenali hanya berdasarkan uji khusus karena tidak memperlihatkan keluhan dan tanda), dan cairan genital yang mengandung HPV.

Virus HPV memiliki struktur DNA berbentuk double helix epiteliotropik yang mampu menginfeksi sel epitel yang terletak pada kulit, rongga mulut, dan anogenital (anus dan alat kelamin). Perjalanan virus ini dalam misi menginfeksi dimulai dari lapisan basal atau lapisan terbawah epitel yang perlahan akan muncul ke permukaan kulit. Oleh karena itu, orang yang terinfeksi virus ini baru akan mengalami keluhan beberapa hari hingga minggu setelah virus ini mulai menyerang.

Siapa yang Paling Berisiko?

Pada penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), kondilomata akuminata yang disebabkan virus HPV merupakan penyakit yang paling sering ditemukan. Orang yang berisiko terjangkit virus ini adalah orang-orang yang sering bergonta-ganti pasangan (multipartner), seks pertama di usia muda, seks tanpa kondom, hubungan sesama jenis seperti LSL, dan tidak disirkumsisi (disunat).

Ketahui Manfaat dari Vaksin Booster, Sudah Melakukannya?

Mengapa Pemerintah Mewajibkan Vaksin HPV?

Ilustrasi vaksin
info gambar

Sebagian besar penyakit yang diakibatkan infeksi virus HPV tidak menimbulkan penyakit serius, tetapi 70% kanker serviks diakibatkan oleh virus ini. Program menurunkan jumlah orang terjangkit virus ini sudah menjadi fokus WHO (World Health Organization) termasuk Indonesia, karena kanker serviks menempati urutan kedua penderita kanker terbanyak setalah kanker payudara.

Hal itu yang menjadi latar belakang Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021, yang berisi rencana pemerintah menyelenggarakan vaksin gratis bagi anak-anak kelas 5 dan 6 SD.

Mengapa anak-anak? Saat yang paling tepat untuk memberikan vaksin HPV adalah di usia seorang anak mengalami pubertas, karena di usia tersebut anak-anak menjadi orang paling berisiko.

“Semakin muda seseorang berhubungan seksual, semakin tinggi risiko orang tersebut terinfeksi virus HPV”, jelas dr. Agung Mohamad Rheza, SpDV, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di RS Dr. Cipto Mangunkusumo.

Inavac dan Indovac Jadi Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Apakah ada Tindakan Pencegahan Selain Vaksin HPV?

Dalam diskusi dengan dr. Agung Mohamad Rheza, SpDV pada Jumat (27/5/2022), beliau menuturkan bahwa langkah yang paling efektif untuk mencegah tertularnya virus HPV adalah dengan menerapkan prinsip “ABCD”, yaitu:

Absence: menghindari berhubungan seksual

Be Faithful: tidak bergonta/ganti pasangan

Condom: selalu memakai kondom saat berhubungan seksual

Drugs: tidak memakai obat-obatan terlarang terutama dengan metode suntikan.

Itulah sekilas informasi mengenai vaksin HPV untuk anak-anak. Penting untuk selalu menjaga kesehatan agar virus bisa dicegah. Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

I
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini