Lebih Dekat dengan Rendang, Mulai dari Kandungan Gizi hingga Variasinya

Lebih Dekat dengan Rendang, Mulai dari Kandungan Gizi hingga Variasinya
info gambar utama

Sudah tidak asing lagi di telinga kita bahwa yang namanya rendang itu pasti enak, bahkan mancanegara pun mengakuinya. Sekedar mengingatkan kembali, rendang masuk ke dalam daftar 50 makanan terbaik di dunia pada tahun 2021, berdasarkan CNN Indonesia. Kita juga tahu kalau makanan dari daging tersebut sekarang tidak sulit ditemui. Jalan sedikit saja, dengan mudahnya kita sudah menemukan rumah makan padang yang pasti menjual olahan daging bersantan itu.

Setelah mengetahui eksistensi rendang, pernah tidak terbesit dipikiran Kawan GNFI tentang bagaimana cara pengolahan rendang yang sebenarnya? Berapa kandungan gizi rendang? Berapa lama tahannya? Yuk, pelajari selengkapnya!

5 Kuliner Bojonegoro Tempo Dulu yang Harus Kamu Tahu

Kandungan Gizi Rendang Daging

Rendang dimasak dengan santan, otomatis membuat kalorinya menjadi lebih tinggi karena menyumbang lemak. Berdasarkan Fatsecret, kalori dalam 100 gr daging rendang adalah sebesar 195 kkal, sementara itu menurut Nilai Gizi, kalori dalam 100 gr rendang adalah sebesar 193 kkal.

Jadi bisa diketahui ya, kira-kira kandungan gizi rendang dalang 100 gr daging, adalah sekitar 190. Ingat, nilai tersebut merupakan kalori dari dagingnya saja, tidak termasuk dedak atau bumbunya.

Daya Tahan Rendang

Biasanya, orang-orang memasak rendang dalam porsi yang cukup besar agar dapat dikonsumsi untuk beberapa waktu ke depan. Tips agar makanan ini bisa tahan berbulan-bulan adalah dengan menyimpannya dalam porsi yang lebih kecil. Masukkan ke dalam plastik atau wadah kedap udara, simpan dalam freezer, masak hingga kering, dan tunggu daging mendingin sebelum dimasukkan ke dalam kulkas

Ketika dibiarkan dalam suhu ruang, rendang dapat bertahan seminggu hingga dua minggu. Namun, jika disimpan di dalam freezer, durasi keawetannya bisa lebih panjang lagi, yaitu hingga 2 hingga 3 bulan lamanya.

Mengenal Soto Banjar, Kuliner Hangat Khas Kalimantan Selatan

Proses Pembuatan Rendang

Pada dasarnya, bahan-bahan umum yang biasanya dibutuhkan untuk memasak rendang adalah daging sapi, santan, cabe giling, lengkuas, jahe, bawang putih giling, bawang merah giling, daun jeruk, serai, daun kunyit, dan garam.

Nah, terkadang ada beberapa rendang yang dalam proses pengolahannya ditambahkan dengan kelapa gongseng, yaitu kelapa yang digongseng kemudian digiling halus, hingga pada akhirnya mengeluarkan minyak. Biasanya, kelapa gongseng ini akan membuat rendang menjadi lebih harum.

Metode pengolahan yang digunakan adalah dengan cara menggulai atau bahasa kerennya adalah stewing. Proses pembuatan rendang diawali dengan memasak santan, bumbu-bumbu, dan kelapa gongseng secara bersamaan hingga mendidih.

Gulai yang sudah mendidih ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung, keluarnya minyak, perubahan warna, dan santan lebih mengental. Jika sudah begitu tahap selanjutnya barulah daging dimasukkan.

Masaklah daging dengan api sedang dan sambil terus diaduk agar tidak gosong di bagian bawahnya. Rendang yang telah matang ditandai dengan santan yang sudah menyusut atau biasa disebut dengan dedak.

Proses pembuatan rendang rata-rata memelurkan waktu 2-3 jam atau bahkan lebih. Jika menginginkan rendang yang lebih hitam dan lebih kering, maka waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya akan lebih lama.

Selain daging, bahan yang juga lazim untuk ditambahkan ke dalamnya adalah kentang, singkong atau ubi, dan kacang merah.

Selain daging, ada olahan rendang lainnya seperti lokan, telur, paru, hati, ayam, itik, maco, pakis, dan jengkol.
info gambar

Variasi Rendang Selain Daging

Tahukah Kawan GNFI, rendang sebagai makanan khas Minangkabau yang enak itu, tidak berasal dari satu daerah di Provinsi Sumatera Barat saja, lo! Berbeda asal daerah, maka berbeda pula variasi rendangnya. Terutama dalam penggunaan bahan baku utama.

Faktanya, rendang tidak hanya terbuat dari daging sapi saja, ada variasi lain yang tidak kalah nikmat. Pertama yaitu rendang lokan, sejenis kerang-kerangan yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Kedua adalah rendang telur yang berasal dari Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Jangan salah, telur yang dimaksud di sini bukanlah telur ayam yang bulat. Jenis rendang telur ada dua, pertama itu telur yang dicampur dengan tepung tapioka menjadi adonan, kemudian dimasak seperti kulit risol dan diiris-iris.

Tahu Pong, Kuliner Wajib Ketika ke Semarang

Jenis rendang telur kedua, yaitu telur yang dicampur dengan serbuk rendang yang sudah dimasak terpisah. Kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam plastik dan direbus hingga matang. Setelahnya, adonan dipotong kotak-kotak, campur lagi dengan bumbu rendang.

Selain dua menu di atas, ada pula rendang yang terbuat dari paru atau hati sapi, ayam, itik, maco (jenis ikan asin), pakis, dan jengkol.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini