Dukung Misi Perdamaian Dunia, TNI Terima Hibah 15 Rantis Bushmaster dari Australia

Dukung Misi Perdamaian Dunia, TNI Terima Hibah 15 Rantis Bushmaster dari Australia
info gambar utama

Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI) menerima hibah berupa 15 unit kendaraan taktis (Rantis) Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) dari Australia. Total nilai hibah tersebut mencapai 29.075.441 dolar AU atau setara Rp291,57 miliar.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra mengungkapkan, 15 unit Rantis itu terdiri dari 13 unit tipe Troops, 1 unit tipe Command, dan 1 unit tipe Ambulance.

Menurutnya, kendaraan taktis tersebut dapat dioperasikan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

Kucurkan Rp67 Triliun, ini 5 Strategi Indonesia Perkuat Pertahanan dan Alutsista

Telah disetujui Komisi I DPR

Sebanyak 8 dari 9 fraksi partai di Komisi I DPR telah menyetujui penerimaan hibah ini setelah menggelar rapat bersama Wamenhan dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di kompleks parlemen, Senin (3/4/2023).

"Menyetujui penerimaan hibah 15 unit kendaraan taktis BPMV dari Pemerintah Australia untuk PMPP TNI," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari.

Kharis menyatakan bahwa kelima belas rantis itu akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan personel Satgas Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD) TNI.

Kekuatan Militer Indonesia Melesat ke Peringkat 13 Dunia, Turunkan Mesir dan Iran

Dukung operasi perdamaian dunia

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Yudo Margono mengatakan bahwa hibah Rantis Bushmaster tersebut akan berguna untuk meningkatkan kesiapan operasional PMPP TNI RI dalam rangka mendukung operasi perdamaian dunia.

"Penerimaan hibah ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Australia khususnya dalam bidang pertahanan dan operasi perdamaian," ujarnya.

Tak hanya itu, hibah tersebut juga dapat mengurangi anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI.

"Hibah tersebut dapat mengurangi anggaran dana pemeliharaan dari item yang sama bagi PMPP TNI untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun ke depan, sehingga menghemat anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI," tambahnya.

Di samping itu, Wamenhan Herindra memastikan 15 Rantis BPMV diterima dalam keadaan masih prima dan layak pakai. Hibah tersebut juga tak akan mengikat Indonesia dengan Australia sebab pemberiannya dilakukan tanpa syarat.

Dia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan RI dan TNI tidak mengeluarkan biaya sedikit pun dalam penerimaan hibah Rantis ini.

"Kemhan dan TNI tidak mengeluarkan biaya apapun dalam penerimaan hibah dari pemerintah Australia untuk PMPP TNI," imbuhnya.

Kerambit - Senjata Tradisional Minang yang Dipakai Kalangan Militer Dunia

Cocok untuk medan padang pasir

Herindra memaparkan, Rantis Bushmaster merupakan kendaraan taktis yang cocok digunakan untuk melintasi medan padang pasir. Satu armada ini dapat mengangkut 9-10 pasukan bersenjata lengkap, dengan rintangan vertikal 460 mm dan lintas genangan 1.200 mm.

Laju kendaraan ini bisa mencapai kecepatan maksimal di atas 100 km per jam dengan jarak tempuh 800 kilometer. Kapasitas BBM-nya mencapai 300 liter.

Dilansir dari The Australian Army, Rantis Bushmaster juga memiliki dimensi (pxlxt) 7.180 x 2.480 x 2.650 mm, dengan bobot 12.500 kg. Dia memiliki mesin Caterpillar 3126E 2016 silinder turbocharged dengan daya 330 horsepower @2400 rpms.

Tak hanya itu, Rantis Bushmaster dilengkapi dengan transmisi 6 gigi maju, 1 gigi mundur, dengan suspensi AxieTech 4000 independent progress, dan konfigurasi 4x4.

Selanjutnya, Rantis tersebut didukung oleh power steering shepard power assisted, dengan ban Michelin 395/85 R20 low MPP.

Lalu, bagian bawah Rantis Bushmaster didesain menggunakan lambung berbentuk v lapis baja untuk melindungi penumpang dari ranjau darat dan alat peledak lainnya. Sisi miring di bagian bawah lambung berfungsi untuk membelokkan ledakan ke atas menjauh dari kendaraan.

"Kendaraan ini juga memiliki kemampuan Anti Blasting dari bahan peledak sampai dengan 10 kilogram dan Anti Balistic terhadap munisi kaliber 7,62 mm, serta dapat dilengkapi dengan peralatan Anti Jammer Electronic Counter Measure (ECM)," terang Herindra.

Jenderal Sudirman dan Perjalanan Singkat di Dunia Militer Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini