Selain Ketupat, 5 Makanan dari Beras Berbungkus Daun Ini Juga Dikenal di Asia

Selain Ketupat, 5 Makanan dari Beras Berbungkus Daun Ini Juga Dikenal di Asia
info gambar utama

Ketupat punya kembaran di negara lain. Sejumlah negara Asia mengenal adanya makanan yang mirip ketupat di mana beras dimasak dengan dibungkus daun.

Siapa tidak tahu ketupat? Makanan satu ini adalah semacam bola nasi padat yang dibungkus anyaman daun kelapa. Biasanya, ketupat disajikan dan dimakan dengan aneka lauk dan sayur.

Ketupat adalah makanan khas Hari Raya Idulfitri alias lebaran di Indonesia. Bisa dibilang, lebaran kurang lengkap tanpa kehadiran ketupat di meja makan.

Kendati identik dengan makanan khas Indonesia. Ternyata ada pula 'kembaran' ketupat di sudut Benua Asia lain. Ya, di beberapa negara, terdapat makanan yang memiliki kemiripan dengan ketupat.

Apa saja makanan kembaran ketupat tersebut? Kali ini, GNFI akan membahas tentang 5 makanan dari beberapa negara Asia yang mirip dengan ketupat.

Dua Hidangan Bersaudara : Nasi Uduk Indonesia vs Nasi Lemak Malaysia

1. Bánh Giò

Tak perlu jauh-jauh, makanan serupa ketupat yang pertama dapat ditemukan di negara tetangga Indonesia, yakni Vietnam. Di sana, terdapat makanan yang bernama Bánh Giò.

Bánh Giò merupakan makanan dari beras yang dimasak dalam kondisi terbungkus daun. Namun berbeda dengan ketupat yang menggunakan beras utuh, Bánh Giò menggunakan beras yang sudah berupa tepung.

Menurut laman Tasteatlas, Bánh Giò terdiri dari adonan tepung beras yang dicampur dengan daging ayam atau babi, serta memiliki isian dari daging, bawang, jamur dan aneka bumbu. Adonan dan isian tersebut lalu fimasak dengan cara dikukus.

Biasanya, Bánh Giò disajikan sebagai menu sarapan. Makanan ini direkomendasikan untuk disantap dalam keadaan hangat. Bisa pula menggunakan aneka saus sebagai bumbu tambahannya meski Bánh Giò juga kerap dimakan langsung tanpa tambahan apapun.

2. Zong Zi

Zong Zi adalah makanqn yang berasal dari China. Ciri khas Zong Zi adalah penggunaan beras ketan sebagai bahan utamanya.

Dalam membuat Zong Zi, beras ketan diberi isian. Berikutnya, beras ketan yang sudah diberi isian tersebut dibungkus dengan daun bambu atau alang-alang dengan membentuk seperti piramida atau persegi.

Seperti ketupat yang biasa disajikan di momen spesial, Zong Zi pun demikian. Di China, Zong Zi kerap dihadirkan sebagai santapan dalam acara Festival Perahu Naga. Bukan tanpa sebab, ternyata ada latar belakang sejarah yang menjadi titik munculnya Zong Zi sebagai makanan yang digemari saat Festival Perahu Naga digelar.

Ya, Zong Zi adalah makanan spesial yang hadir di hari yang juga spesial. Jika ketupat biasa hadir pada momen lebaran Zong Zi biasanya disantap saat ada Festival Perahu Naga.

Ada kisah menarik dari hubungan antara zong zi dan Festival Perahu Naga. Sebagaimana ditulis laman China Highlights, semua bermula dari keberadaan seorang penyair bernama Qu Yuan yang hidup di negara Chu selama Periode Negara Berperang (475–221 SM). Semasa hidupnya, Qu Yuan adalah penasihat Kerajaan Chu yang bekerja membantu raja dalam mengurus Negara Chu.

Pada suatu waktu, raja punya rencana untuk bersekutu dengan negara bagian Qin. Qu menentang rencana tersebut yang berujung ia diasingkan. Lalu ketika ibu kota Chu ditaklukkan oleh negara bagian Qin, Qu Yuan melakukan aksi bunuh diri di Sungai Miluo pada hari ke-5 bulan ke-5.

Tubuh Qu tidak dapat ditemukan. Penduduk setempat pun menjatuhkan jiaoshu, yakni pangsit ketan berbentuk tandukke sungai. Penduduk berharqp agar jiaoshu yang dilempar dimakan oleh ikan-ikan di sungai dan bukannya tubuh Qu yang dimakan. Sejak saat itu, zong zi yang merupakan salah satu versi dari jiaoshu yang dikenal luas menjadi bagian tak terpisahkan dari Festival Perahu Naga.

Bagaimana Asal-usul dari Ayam Pop?

3. Mont phet htok

Mont phet htok adalah makanan yang berasal dari Myanmar. Mirip seperti zong zi, Mont phet htok juga menggunakan beras ketan sebagai bahan utamanya.

Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai mont phet htok di dunia maya. Padahal, makanan ini menarik karena memiliki kemiripan dengan beberapa jenis kue yang dikenal di Indonesia, misalnya kue pisang.

Salah satu dari sedikit catatan mengenai mont phet htok adalah laman creativecoin.xyz. Di laman tersebut, penulis bernama winelay bercerita tentang pengalamannya membeli dan mencicipi mont phet htok di Myanmar.

Menurut cerita penulis, mont phet htok biasa dibuat dengan bentuk persegi atau segitiga. Bagian luarnya dibungkus oleh daun pisang, sementara bagian dalamnya berwarna putih dan lembut. Warna putih ini dihasilkan dari bahan tepung beras ketan yang digunakan. Sementara untuk isinya adalah kelapa.

Ada satu hal menarik lagi yang disampaikan oleh penulis, yakni bagaimana mont phet htok punya aroma yang sungguh menarik. Karena pembungkusnya menggunakan daun pisang. Saat daun pisang dikukus, disebutkan bahwa ada aroma yang menurutnya enak.

Harga mont phet htok juga sungguh murah. Winelau bercerita bahwa ia membeli makanan tersebut dengan harga hanya setara 0.1 dolar perbuahnya.

4. Khao Tom

Makanan yang satu ini bernama Khao Tom. Asalnya masih dari Asia Tenggara, yakni Thailand dan Laos. Wujud makanan ini adalah berupa adonan beras ketan yang diberi isian, mirip seperti tiga makanan yang dibahas sebelumnya.

Adonan khao tom dibuat dari beras ketan dan santan sebagai bahan utamanya. Sementara itu isiannya beragam, mulai dari yang bercita rasa gurih seperti kacang hijau dan daging babi, hingga yang manis seperti pisang. Makanan ini kemudian dimasak dalam keadaan terbungkus daun pisang.

Seperti ketupat dan zong zi, khao tom jug merupakan makanan yang identika dengan perayaan hari besar. Khao tom biasa dihidangkan dalam hari besar di Thailand yang disebut dengan Sai Krachat. Saat merayakan Sai Krachat, masyarakat terutama umat Buddha akan memasak khao tom sejak sehari sebelumnya. Kemudian pada hari H, mereka akan saling berkunjung di mana tamu yang akan pulang akan diberi khao tom sebagai oleh-oleh.

5. Chimaki

Chimaki adalah makanan yang berasal dari Jepang. Wujudnya adalah beras ketan yang dibungkus daun bambu lalu dimasak dengan cara direbus.

Chimaki punya sejarah yang sangat menarik. Sebab, asal-usulnya ternyata punya kaitan dengan zong zi. Konon, zong zi diperkenalkan kepada orang Jepang dan dari sana lahirlah chimaki.

Sebagaimana dicatat oleh laman The Spruce Eats, di Jepang, chimaki menjadi makanan khas perayaan untuk Hari Anak Jepang alias “kodomo no hi” setiap tanggal 5 Mei. Saat itulah, chinaki akan banyak dijual di toko-toko hingga kafe. Adapun jenis chimaki yang biasanya tersedia di Hari Anak adalah chimaki manis dengan isian kacang merah atau umbi garut.

Itulah makanan beras berbungkus daun yang ada di berbagai negara Asia. Yang mana yang paling menggugah selera Anda dan rasanya ingin lekas dicicipi?

Roti Tenong, Roti Goreng Khas Padang Panjang



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini