Mengenal Seloka, Pantun Berantai dalam Sastra Indonesia

Mengenal Seloka, Pantun Berantai dalam Sastra Indonesia
info gambar utama

Karya sastra klasik seperti Gurindam, Hikayat, Pantun, Syair, Talibun, Karmina, dan Seloka disebarkan secara lisan oleh masyarakat zaman dahulu. Karya sastra Seloka dibuat dengan empat baris atau lebih dan saling berhubungan seperti pantun yang mengandung makna sindiran, nasihat, senda gurau, dan ejekan.

Dalam pembuatannya, Seloka masih terikat bait dan rima. Namun, berbeda dengan pantun, berikut ini pengertian, ciri-ciri, dan contoh seloka dalam khazanah sastra Indonesia.

Pengertian Seloka

dok. Pexels/Manfred Hofferer
info gambar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Seloka merupakan jenis puisi yang mengandung ajaran (sindiran dan sebagainya), biasanya terdiri atas 4 larik yang berima a-a-a-a, yang mengandung sampiran dan isi. Amir Hamzah juga mengemukakan bahwa Seloka merupakan pantun yang antara sampiran dan isi terdapat hubungan yang mengandung arti.

Seloka atau yang disebut juga pantun berantai ini memiliki bait yang saling sambung-menyambung. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama.

Menurut fungsinya, seloka dapat menjadi sebuah sarana untuk mengejek, menyindir, memberi nasihat, alat protes, hingga senda gurau yang dapat diberikan kepada sesama. Seloka biasanya ditulis sebanyak empat baris, tetapi bisa juga lebih dalam kelipatan empat baris.

Baca juga: 60 Contoh Peribahasa Indonesia Terpopuler dan Artinya

Ciri-Ciri Seloka

pengertian dan ciri seloka
info gambar

Setiap karya sastra klasik memiliki ciri khas tersendiri yang cukup beda dengan jenis lainnya. Berikut ini ciri-ciri seloka secara umum.

  • Memiliki 1 bait yang terdiri dari 4 baris.
  • Sajak a-b-a-b atau a-a-a-a
  • Pada baris ke-1 dan ke-2 merupakan sampiran, lalu baris ke-3 dan ke-4 merupakan isi seloka.
  • Setiap baris memiliki empat kata dengan rangkaian yang saling menyambung.

Selain itu, terdapat juga ciri-ciri Seloka asli India yang cukup berbeda dengan Seloka yang ada di Sastra Klasik Indonesia, yakni sebagai berikut.

  • Memiliki 2 baris.
  • Setiap baris terdiri dari 16 suku kata yang merupakan potongan dua kalimat, jadi setiap baris ada 2 x 8 suku kata.
  • Berisi nasihat atau petuah.
  • Setiap bait berkaitan.

Baca juga: Pengertian Teks Anekdot, Ciri-Ciri, dan 5 Contoh Singkat

Contoh Seloka dalam Sastra Indonesia

contoh seloka
info gambar

Contoh Seloka 4 Baris:

  • Contoh 1
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
  • Contoh 2
Sinar mentari hangatkan bumi
Pagi disambut kicauan burung
Acuhkan nasihat hati tak mati
Ceria tampak wajah tak murung
  • Contoh 3
Langit dihias arakan mega
Angin bertiup membelai ilalang
Semangat bekerja terus berkarya
Menjadi Insfirasi banyak petualang
  • Contoh 4
Pagi disambut kicauan burung
Langit dihias arakan mega
Ceria tampak wajah tak murung
Semangat bekerja terus berkarya

Contoh Seloka 8 Baris:

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan,
Dimana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan,

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan,
Ibu mati bapak berjalan,
Kemana untung diserahkan

Contoh seloka 12 baris:

Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah

Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria

Robek menganga si kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi

Nah, itu dia pengertian Seloka, ciri-ciri, dan juga beberapa contoh Seloka dalam khazanah sastra melayu klasik di Indonesia. Kini, Kawan bisa membedakan Seloka dengan jenis-jenis sastra melayu klasik lainnya.

Baca juga: 10 Jenis Paragraf: Pengertian dan Karakteristik

Referensi: Wikipedia | Dosenbahasa.com | KBBI | Dosenpendidikan.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Zihan Berliana Ram Ghani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Zihan Berliana Ram Ghani. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

ZG
KO
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini