Mahasiswa KKN UNDIP Gandeng Ibu-Ibu PKK Manfaatkan Budidaya Melon Jadi Produk Selai

Mahasiswa KKN UNDIP Gandeng Ibu-Ibu PKK Manfaatkan Budidaya Melon Jadi Produk Selai
info gambar utama

SRAGEN– Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK berhasil menghasilkan produk selai melon yang inovatif. Melalui kerjasama ini, mereka berusaha mengoptimalkan potensi budidaya melon di wilayah Desa Karangwaru menjadi produk bernilai tambah. Kegiatan tersebut dilakukan oleh para mahasiswa KKN UNDIP guna memberdayakan masyarakat melalui inovasi produk yang dapat dijadikan sebagai ide Usaha, Mikro, dan Menengah (UMKM) bagi masyarakat setempat.

Kegiatan ini bermula saat Tim II KKN UNDIP melakukan survei di Desa Karangwaru. Salah satu hal yang menarik perhatian mereka adalah potensi budidaya melon yang sedang mereka kembangkan. Melalui diskusi dan kolaborasi dengan ibu-ibu PKK, mahasiswa mengidentifikasi peluang untuk mengubah hasil panen melon menjadi produk bernilai tambah.

Peluang ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi warga desa setempat. Ide mengolah melon dipilih karena melon kaya akan kandungan air dan nutrisi, serta memberikan variasi dalam produk selai yang ada di pasaran dengan menggunakan buah asli.

Salip Jepang, Daya Saing RI Melesat ke Peringkat 34 Dunia

Dalam era globalisasi dan persaingan ekonomi yang ketat, pemberdayaan masyarakat lokal menjadi sebuah keharusan. Kegiatan pemberdayaan ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent Work and Economy Growth).

Selain itu, kegiatan ini juga mendukung program kelompok kerja III (Pokja III) PKK yaitu bidang pangan, sandang, serta perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

Kolaborasi antara mahasiswa KKN UNDIP dengan ibu-ibu PKK dilakukan untuk membantu memperluas pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat dalam hal pertanian. Dengan bekal pengetahan utamanya dari mahasiswa program studi agrobisnis dan teknologi pangan, masyarakat memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan usaha pertanian mereka sendiri, sehingga mampu mengatasi tantangan ekonomi yang mereka hadapi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa ada 34,10% pelaku usaha yang berjualan di E-Commerce dan 65,90% pelaku usaha yang masih berjualan secara offline. Tingginya angka pelaku UMKM di Indonesia membuat Tim II KKN UNDIP tergerak untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam memanfaatkan potensi yang ada. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah bagi melon, tetapi juga memberikan pelatihan berharga kepada ibu-ibu dalam pengolahan makanan.

Proses pengolahan melon menjadi selai melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemilihan melon yang matang hingga tahap pengemasan. Beranggotakan 7 mahasiswa, tim II KKN UNDIP ini perlu melakukan beberapa kali percobaan dalam menemukan resep yang tepat hingga menghasilkan selai melon yang diinginkan.

Pada hari Selasa (25/7), kegiatan pemberdayaan kepada ibu-ibu PKK dilakukan di Balai Desa Karangwaru. Dihadiri 38 peserta, mahasiswa KKN UNDIP mendemonstrasikan langsung pembuatan selai melon ini. Mahasiswa KKN UNDIP turut memberikan pemahaman tentang sertifikasi halal dan Nomer Izin Berusaha (NIB), serta sosialisasi mengenai pemasaran digital dan pembuatan sampel pengemasan produk selai melon.

Dengan menyisipkan sosialisasi tersebut, ibu-ibu PKK dapat menghasilkan selai melon dalam skala lebih besar dan dapat dikembangkan menjadi produk UMKM.

Marcos Sorato, Pelatih Juara Dunia yang Jadi Pelatih Baru Timnas Futsal Indonesia

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK Desa Karangwaru dalam memanfaatkan budidaya melon, tidak hanya terjadi peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga berdampak positif pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan makanan.

Lebih dari sekadar menghasilkan selai melon, inisiatif ini juga mendorong inovasi lokal dan pemanfaatan potensi alam secara berkelanjutan.

Manfaat kerjasama ini tidak hanya terbatas pada peningkatan ekonomi lokal saja. Mahasiswa KKN UNDIP juga mendapatkan pengalaman berharga dalam beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang berbeda. Mereka belajar mengenai tantangan dan peluang dalam mengembangkan pertanian di daerah pedesaan, serta memahami kebutuhan serta harapan masyarakat lokal.

Polri Hapus Ujian SIM Angka 8 dan Zig-zag, Ganti dengan Huruf S

Referensi:

  • https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/19/survei-bps-pelaku-usaha-ri-yang-berdagang-di-e-commerce-masih-minim

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini