Pengembangan Sektor Agraris di Kalurahan Pagerharjo, DI Yogyakarta

Pengembangan Sektor Agraris di Kalurahan Pagerharjo, DI Yogyakarta
info gambar utama

Kelurahan Pagerharjo merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kepanewon Samigaluh, Kulon Progo, DIY. Berjarak sekitar 31 km dari Kota Yogyakarta, Kelurahan Pagerharjo, terletak paling ujung sebelah utara Kapanewon Samigaluh yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Kelurahan Pagerharjo terdiri dari 20 pedukuhan dengan secara geografis terletak di Pegunungan Menoreh Kulon Progo Utara dengan luas 1.069, 51 ha dengan ketinggian antara 600 - 700 meter di atas permukaan air laut.

Memanfaatkan Komoditas Jahe

Pada sektor pertanian, Kelurahan Pagerharjo memiliki kelompok tani pada setiap pedukuhannya dengan komoditas pertanian yang berbeda-beda mulai dari kopi, vanili, teh hingga tanaman toga seperti jahe.

Momen Pembuka Jalan bagi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Jepang Dibom, Lalu Menyerah

Dengan komoditas yang dimiliki tersebut, Kelurahan Pagerharjo mempunyai peluang untuk pengembangan pemanfaatan komoditas menjadi ciri khas daerah yang dapat bernilai jual.

Sebagai contoh, Kelompok Wanita Tani Tunas Rejeki yang berada di pedukuhan Ngentak yang aktif dalam budidaya tanaman jahe. Sebelumnya tanaman jahe ini dipilih sebab tergolong tanaman yang mudah untuk dirawat dan dapat dipanen dalam jumlah yang banyak sekaligus.

Berbagai macam produk olahan telah dihasilkan di bawah kepengurusan Kelompok Wanita Tani Tunas Rejeki. Beberapa produk yang dihasilkan berupa bubuk jahe dan enting-enting jahe dengan varian yang cukup beragam.

Produk pangan dengan bahan dasar jahe ini belum diproduksi secara secara besar karena pasar yang belum luas. Proses produksi hanya dilakukan ketika ada pesanan dari masyarakat setempat atau sebagai oleh-oleh khas Pagerharjo.

Diversifikasi produk gencar dilakukan untuk memperbanyak variasi produk. Berbagai pelatihan dilaksanakan untuk mendukung hal tersebut, salah satunya dengan melakukan pelatihan pembuatan sirup jahe.

Pelatihan pembuatan sirup jahe bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu-ibu KWT Tunas Rejeki dalam mengolah jahe menjadi produk lain bernilai ekonomis.

Pelatihan ini dimulai dengan memberikan penjelasan tentang manfaat jahe dan sirup jahe bagi kesehatan, serta nilai nutrisi yang terkandung dalam jahe melalui buku panduan. Proses pelatihan dilakukan melalui sesi pemaparan informasi dan praktik secara interaktif, di mana para ibu diberikan kesempatan untuk langsung mencoba proses pembuatan sirup jahe.

Tidak lupa juga, para ibu diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai bahan yang digunakan, proses, atau manfaat sirup jahe.

Di akhir kegiatan, diberikan penjelasan tentang penyimpanan yang benar untuk sirup jahe, seperti menggunakan botol steril, menyimpan di tempat yang sejuk, dan masa simpannya.

Diharapkan dari kegiatan ini, ibu-ibu KWT Tunas Rejeki akan dapat menghasilkan produk bernilai tambah dari hasil budidaya jahe serta memperkuat peran kelompok tani dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan.

Baca juga: KKN UGM, Keberdayaan Kelompok Tani Menuju Desa Sejahtera

Komoditas Peternakan Kambing

Di samping itu, berada di wilayah dengan kelembaban tinggi sangat mendukung masyarakatnya untuk mengembangkan sektor peternakan khususnya peternakan kambing PE dan Saphera.

Hampir tiap rumah warga dijumpai kandang kambing. Untuk mengoptimalkan hasil dari peternakan kambing tiap warganya, maka dibuat suatu kelompok ternak melalui Program Kelompok Usaha (PKU) Gapoktan Tri Manunggal.

PKU sendiri dapat digunakan oleh warga setempat yang tidak memiliki lahan untuk dapat memelihara kambingnya di sana bersama dengan peternak lainnya. Peternak dapat memelihara ternaknya secara mandiri meski bersamaan dengan ternak lainnya.

Desak Made Rita Kusuma Dewi, Srikandi Panjat Tebing yang Menatap Olimpiade Paris 2024

Untuk saat ini, pengelolaan PKU sebagai kandang bersama sudah baik, seperti kotoran kambing dikelola dengan benar sehingga baunya tidak terlalu tercium ketika disekitar lingkungan PKU.

Mahasiswa KKN UGM sedang memberikan penyuluhan | Sumber: dokumentasi pribadi
info gambar

Dalam rangka lebih mengoptimalkan manajemen pengelolaan kandang di PKU dilakukan penyuluhan terkait Good Dairy Farming Practices dan Biosecurity. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan panduan kepada peternak mengenai praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan peternakan ternak perah.

Penyuluhan ini dapat mencakup aspek-aspek seperti manajemen pakan, sanitasi kandang, pengendalian penyakit, dan perlakuan etis terhadap hewan.

Melalui penyuluhan ini, peternak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan hewan ternak, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Sementara itu, untuk hasil susu yang diperoleh diolah bersama oleh para ibu peternak. Sejauh ini pengolahan susu kambing dijadikan susu bubuk dalam kemasan 250 dan 500 gram yang siap minum.

Pemasaran susu kambing bubuk ini sudah mencapai antar pulau di Indonesia yang tentunya mampu memberikan dampak besar bagi perekonomian peternak.

Pelatihan pembuatan es krim dari susu kambing juga dilaksanakan sebagai usaha diversifikasi produk susu kambing. Produk es krim yang dihasilkan lebih lembut jika dibandingkan dengan es krim dari susu sapi karena kandungan lemak susu yang lebih tinggi.

Harapannya produk tersebut dapat berkembang dengan inovasi penambahan rasa-rasa dan mampu meningkatkan perekonomian peternak setempat.

Baca juga: Refleksi Hari Tani Nasional, Degradasi Lahan dan Regenerasi Petani Indonesia

Produk Ikan-Ikanan

Pengembangan sektor budidaya ikan | Sumber: dokumentasi pribadi
info gambar

Tak hanya itu, terdapat juga pengembangan di sektor perikanan yang dikelola oleh Pokdakan (Kelompok Pembudaya Ikan) Galuh Mina Tirta. Jenis ikan yang dibudidaya yaitu lele dan gurami. Produk yang dihasilkan dari proses budidaya tersebut dipasarkan oleh Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan) Mekar Lestari.

Pemasaran produk hasil perikanan dipasarkan dalam bentuk produk mentah dan olahan. Produk olahan yang sudah dikembangkan yaitu bakso, tahu bakso, dimsum, nugget, dan abon dengan bahan baku daging ikan lele.

Hu Chun dan Cai Tao, Sepasang Panda Raksasa Perekat Hubungan Indonesia-China

Pendampingan yang dilakukan oleh Tim KKN UGM Sarayu Samigaluh berupa pengembangan produk bakso menjadi olahan cemilan yakni bakso goreng. Produk tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif pengembangan produk ikan lele guna meningkatkan nilai jual ikan lele.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini