Perkuat Ketahanan Pangan, Tim KKN UGM Sianjur Mula-Mula Adakan Pameran Teknologi

Perkuat Ketahanan Pangan, Tim KKN UGM Sianjur Mula-Mula Adakan Pameran Teknologi
info gambar utama

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendominasi perekonomian mayoritas wilayah pedesaan di Indonesia, tidak terkecuali di Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Kecamatan yang sarat akan peninggalan budaya ini dianugerahi alam yang luar biasa dan mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Bahkan, hampir semua keluarga yang tinggal di sini memiliki ladang di sekitar perbukitan yang ditanami berbagai macam komoditas mulai dari padi hingga kopi.

Dewasa ini, tantangan di bidang pertanian semakin kompleks dan memerlukan inovasi berupa teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan oleh petani secara luas. Jumlah penduduk dan alih fungsi lahan pertanian yang semakin besar memberikan tekanan pada sistem pertanian untuk menghasilkan lebih banyak produk menggunakan lahan yang semakin lama semakin sempit.

Mahasiswa KKN UGM Gelar Lomba Anak di SD Negeri Cirunten

Setelah melihat berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani di Desa Aek Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 Unit Sianjur Mula-Mula memutuskan untuk membuat pameran teknologi tepat guna pertanian. Dalam pameran ini, mahasiswa UGM yang berasal berbagai latar belakang bidang studi melakukan demonstrasi dan sosialisasi bermacam-macam alat sederhana yang efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang kerap melanda petani.

Konsep Pertanian Organik sebagai Solusi Mahalnya Pupuk dan Pestisida

Pembuatan Biochar | Dokumentasi Pribadi
info gambar

Di antara permasalahan yang menghambat produktivitas pertanian, pengadaan pupuk dan pengendalian hama merupakan dua hal yang paling merugikan petani. Selama ini petani menggunakan pupuk dan pestisida sintetis yang mahal dan berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif.

Sebagai contoh, penggunaan insektisida yang terlalu banyak akan mengakibatkan munculnya resistensi atau ketahanan pada hama sehingga petani terpaksa menggunakan insektisida lain yang lebih aman.

Pertanian organik menawarkan solusi terhadap permasalahan tersebut. Dalam paradigma pertanian organik, pemupukan dan pengendalian hama dilakukan menggunakan cara organik atau teknik lain yang tidak melibatkan bahan kimia sintetis yang dapat merusak lingkungan. Maka dari itu, KKN UGM mengambil tema teknologi tepat guna pertanian berbasis zero waste.

Gerakan kembali ke pertanian organik juga didorong oleh pemerintah Kabupaten Samosir. Hal ini dilandasi harga pupuk dan pestisida yang tinggi sehingga upaya subsidi oleh pemerintah sudah semakin tidak memungkinkan. Penggunaan sistem pertanian organik apabila digunakan dengan efektif juga bisa meningkatkan keuntungan petani karena tidak harus membeli pupuk dan pestisida yang mahal.

Sianjur Mula-Mula Bercahaya : Usaha Tim KKN UGM Ciptakan Penerangan Desa Ramah Lingkungan

Teknologi Sederhana dan Tepat Sasaran

Sosialisasi Pupuk dan Pestisida | Foto : Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pemberdayaan masyarakat yang ideal adalah melalui pendekatan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Oleh karena itu, teknologi yang dibawakan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM juga sangat sederhana dan mudah dibuat. Alat dan bahan yang dipakai sudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan ketersediaan bahan baku lokal yang apabila tidak dimanfaatkan biasanya hanya akan dibuang.

Beberapa contoh teknologi yang dipamerkan adalah pembuatan pakan ternak silase menggunakan jerami padi, pembuatan biochar sederhana, pestisida alami dari kulit bawang merah, serta pupuk organik cair menggunakan metode ember tumpuk dan maggot. Semua teknologi tersebut memanfaatkan limbah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dijadikan pengganti atau pelengkap pupuk konvensional.

Selain pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati, mahasiswa KKN UGM juga memperkenalkan metode-metode baru dalam pengendalian hama dan meningkatkan kesehatan tanah. Penggunaan solarisasi yang memanfaatkan sinar matahari untuk “mensterilkan” tanah dan pemakaian yellow sticky trap untuk menanggulangi serangan hama adalah contoh metode baru yang dikenalkan oleh Mahasiswa KKN-PPM UGM.

Dukungan yang Kuat Dari Masyarakat

Demonstrasi Penggunaan Teknologi ke Masyarakat | Foto : Dokumentasi Pribadi
info gambar

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 14 kelompok tani di Desa Aek Sipitudai, PKK, Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, dan Bapak Jendry J. Limbong selaku Kepala Desa Aek Sipitudai.

Antusiasme masyarakat sangat terlihat dari banyaknya tanggapan dari peserta tentang demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Setelah acara selesai dilakukan pembagian alat oleh mahasiswa kepada petani yang juga direspons dengan sangat baik oleh peserta.

11 Perusahaan Game Lokal Siap Unjuk Gigi di Ajang Gamescom 2023 Jerman

Pameran dan demonstrasi teknologi tepat guna ini dinilai oleh Dinas Pertanian sebagai kegiatan yang sangat tepat untuk dilakukan oleh mahasiswa UGM mengingat solusi yang ditawarkan banyak menarik minat dari warga. Valeri, selaku ketua Kelompok Tani Maju, mengaku sangat senang karena mendapatkan banyak sekali informasi dan keterampilan baru yang bisa diaplikasikan. Pemerintah Desa juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa UGM dan berharap kegiatan serupa bisa diadakan lagi di tahun depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini