Ziarahi Pusara Mbah Jaya, Makam Keramat Ditengah Kebun Binatang Ragunan

Ziarahi Pusara Mbah Jaya, Makam Keramat Ditengah Kebun Binatang Ragunan
info gambar utama

Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan ternyata tak hanya menyimpan satwa-satwa nan lucu dan menggemaskan. Di tempat wisata ini ternyata terselip satu makam keramat di antara puluhan satwa.

Dimuat dari CNN Indonesia, makam keramat ini adalah pusara dari Eyang Sona Wijaya Sakti atau yang lebih sering disebut sebagai Mbah Jaya Ragunan. Makam tersebut terletak tidak terlalu dekat dengan kandang satwa, tepatnya berada persis di sebelah danau.

Makam ini bernuansa cat hijau dengan pusara berada di dalam bilik kayu yang terkunci. Sementara itu di batu nisannya tertulis nama jelas dari raga yang terbaring di dalamnya, Sona Wijaya Sakti dengan tulisan hijaiyah Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun.

Misteri Pantangan Gunakan Seragam Militer ketika Kunjungi Makam Keramat Lubang Buaya

Penjaga makam Keramat Mbah Jaya, Haji Nuril menyampaikan bagi peziarah yang hendak berkunjung ke sana, bisa masuk melalui Pintu Barat Kebun Binatang Ragunan. Dari sana pengunjung bisa meninggalkan identitas agar bisa masuk ke dalam.

“Rata-rata yang sering datang ke sini ya, mimpi suruh datang ke beliau, kadang ketemu sama beliau mewujud siapa-siapa, ada yang bilang Raden Jaya, ada ini, seperti itu,” kata Nuril.

Penyebar dakwah

Walau banyak yang berziarah, hingga kini belum diketahui persis sejak kapan makam tersebut berada di Ragunan. Tetapi dirinya meyakini bahwa makam itu sudah ada di sana jauh sebelum Kebun Binatang Ragunan didirikan.

Dirinya juga meyakini Mbah Jaya adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Jakarta Selatan, khususnya Ragunan. Bahkan disebutkan Mbah Jaya juga seorang pahlawan yang membantu mengusir penjajah.

“Riwayat beliaunya terputus. Jadi, riwayat beliau tidak ada yang tahu, kecuali perjalanan. Jadi peziarah di sini sesuai tingkatan masing-masing,” ujarnya.

Misteri Makam Keramat Bojongsari Depok yang Bertahan dari Penggusuran

Hal senada disampaikan oleh Sejarawan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Humaidi yang menyebut hingga kini belum ada catatan yang komprehensif menjelaskan mengenai sosok dari Mbah Jaya.

“Saya sendiri sebenarnya mengenai kisah-kisah ini, bukannya meragukan, tapi catatan-catatan ini memang tidak tergambarkan dengan baik. Catatan kita masih kurang komprehensif,” kata Humaidi.

Tetapi dikeramatkan

Karena itulah, Humaidi meminta agar sosok Mbah Jaya ini digali lebih dalam soal sejarahnya. Khususnya bagi pemerintah untuk mengetahui asal usul dari makam Mbah Jaya yang berada di Ragunan tersebut.

Walau sejarahnya masih simpang siur. Humaidi pun tetap senang karena banyak peziarah yang masih mau datang. Karena itulah dirinya meyakini arti penting makam tersebut bagi masyarakat sekitar.

Misteri Makam Tua di Tengah Jalan Purwokerto yang Tak Bisa Dipindah

“Selama masyarakat menerima dan digunakan untuk hal yang baik, ya silahkan saja. Masalahnya kan kalau digunakan untuk hal yang tidak baik,” tegasnya.

Fenomena ziarah makam wali atau tokoh penyebar agama Islam memang telah jadi tradisi turun temurun yang sudah berakar kuat di kalangan umat Islam Indonesia. Bahkan tidak jarang yang tidur di makam wali itu dalam beberapa hari hingga bulan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini