Mahasiswa IPB Ciptakan Program Penguatan Life Skills dan Social Awareness bagi Anak Autis

Mahasiswa IPB Ciptakan Program Penguatan Life Skills dan Social Awareness bagi Anak Autis
info gambar utama

Sekelompok mahasiswa IPB University yang tergabung sebagai Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat (PM) menciptakan program untuk menguatkan keterampilan hidup atau life skills bagi anak autis di Yayasan Penyandang Disabilitas Kota Bogor. Melalui metode love-mission, anak berkebutuhan khusus di sana akan dibantu untuk meningkatkan kesadaran sosial (social-awareness) mereka.

Program ini diberi nama AUSOME, singkatan dari Autism Awesome. Enam tema kegiatan akan dilakukan untuk mencapai tujuan di antaranya: Ausome Mission 1: Get to Know Ausome; Ausome Mission 2: Hear My Story; Ausome Mission 3: Ausome Activity Schedule; Ausome Mission 4: Rainbow Farming; Ausome Mission 5: my adventure; dan Ausome day: Spread Autis Love.

Tim PKM PM AUSOME diketuai oleh Censa Amelia Febriyanti, dengan anggota: Khopipah Assonda, Ganta Gaffrila, Kheisya Mutiara Idhan, dan Ryza Sativa. Mereka didampingi oleh Adisti Permatasari Putri Hartoyo, dosen muda dari Departemen Silvikultur.

IPTEK Tong Karbonisasi, Cara Olah Limbah Hasil Pertanian Ala Mahasiswa IPB

Belajar pahami diri sendiri

Dok. Pribadi

Ide program ini dilatarbelakangi hasil pengamatan bahwa mayoritas anak penyandang autis di YPD Kota Bogor belum memiliki sikap disiplin, kemandirian, dan kemampuan bantu diri (self-help skills), misalnya tidur, mandi, memakai pakaian, makan, dan minum.

Bukan itu saja, anak-anak tersebut juga tidak mampu memahami diri sendiri, bahkan sebagian kecil tidak mengetahui namanya sendiri. Anak autis di YPD Kota Bogor cenderung fokus pada kegiatan yang disenangi, sehingga saat proses belajar, mereka tidak peduli dengan instruksi dari pengajar dan kesulitan dalam bekerja sama.

Kendati demikian, tim ini percaya bahwa meski memiliki keterbatasan, anak autis juga membutuhkan dan berhak untuk mendapatkan pendidikan.

“Anak autis juga memiliki potensi kreatif yang dapat digali. Tentu saja hal ini dapat dimunculkan jika memperoleh bantuan yang tepat dan kesempatan untuk mengembangkan diri,” ucap Censa dalam keterangan tertulis yang diterima GNFI, Rabu (27/9/2023).

KKN-T Inovasi IPB: Program IBLITACare sebagai Upaya Penanganan Stunting Desa Karanggebang

Tingkatkan social awareness

Menurut data yang dikutip Tim AUSOME, YPD Kota Bogor saat ini dihuni oleh 77 orang penyandang disabilitas. Jumlah anak autis di sana selalu mengalami peningkatan. Pada 2022, tercatat 9 anak autis tergabung di YPD Kota Bogor, kemudian bertambah menjadi 16 anak pada 2023.

YPD Kota Bogor selama ini telah melaksanakan program pengajaran membaca, menulis, berhitung, pelatihan musik, dan seni, yang bertujuan untuk menggali potensi anak-anak penyandang disabilitas di sana. Namun, metode belajar yang diterapkan belum berjalan optimal.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan alat dan bahan pembelajaran, materi pembelajaran yang belum terintegrasi dengan baik, serta keterbatasan jumlah staf pengajar. Demikian keterangan ketua YPD Kota Bogor saat wawancara pada 24 Februari 2023.

Mengetahui keadaan tersebut, tim AUSOME berinisiatif untuk melakukan peningkatan social-awareness dari anak autis di YPD Kota Bogor.

“Oleh karena itu, kami menghadirkan sebuah program sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” sambung Censa.

KKN-T IPB Desa Karanggebang Adakan Pelatihan Fillet Ikan Lele dan Pemanfaatannya

Pendekatan behavioristik

Tim PKM PM AUSOME menggunakan pendekatan behavioristik dengan mengadopsi metode Lovaas dan penanaman empat pilar karakter yang terdapat pada Indonesia Heritage Foundation (2020). Program ini diharapkan dapat membantu membangun kemampuan sosial, mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, dan meningkatkan perilaku yang diharapkan dari anak-anak autis.

“Tentunya akan ada banyak keseruan di dalamnya dengan melibatkan para orang tua dari anak-anak autis dan berbagai pihak terkait di Yayasan Penyandang Disabilitas Kota Bogor. Sesuai dengan namanya “AUSOME”, kami berharap bahwa nantinya anak autis ini akan menjadi anak yang luar biasa” tutup Censa.

Terjemahkan 5 Jenis Tangisan Bayi, Aplikasi Ciptaan Dosen IPB Diunduh 175 Negara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini