Nurman Farieka: Pemuda Daerah Sulap Barang Murah Jadi Mewah

Nurman Farieka: Pemuda Daerah Sulap Barang Murah Jadi Mewah
info gambar utama

Sosok pemuda asal Bandung, Jawa Barat, Nurman Farieka Ramdhany berhasil membuat inovasi produk unik. Inovasi memang harus didasari dengan keterbaruan pada produk yang dihasilkan. Itulah yang dilakukan oleh Nurman Farieka.

Sepatu, menjadi target utama yang diusung oleh pemuda Bandung tersebut untuk diberikan keterbaruan. Sepatu memang memiliki berbagai penggunaan bahan dasar, salah satunya kulit reptil, seperti buaya dan ular. Bahan utama kulit semacam ini, membuat produk menjadi lebih diminati.

Tahan lama, ramah lingkungan, dan mudah dibersihkan merupakan tujuan menggunakan bahan tersebut. Tak heran, jika banyak penggemar sepatu yang memilih produk dengan bahan dasar kulit. Namun, menggunakan kulit reptil untuk dijadikan produk bukanlah hal yang dapat ditiru, sebenarnya.

Pasalnya, hewan reptil, seperti ular dan buaya memiliki kebebasan hidup di alam. Maka dari itu, sosok pemuda asli daerah di Indonesia menghadirkan bahan utama unik untuk membuat sepatu. Kulit kaki ayam, menjadi barang murah yang terkadang tidak terpakai namun ternyata bisa dimanfaatkan.

Mahasiswa KKN UGM-UNG Buat Produk Inovasi Cabai, Dorong Pertumbuhan UMKM di Desa Olimoo’o

Fenomena Jadi Karya

Ceker Ayam | Foto: Freepik.com
info gambar

Mendengar kaki atau ceker ayam, tentu akan berpikir untuk diolah menjadi makanan lezat yang siap dihidangkan pada meja makan. Namun, siapa sangka, Nurman merubah persepsi tersebut. Kini, dihadirkan sepatu keren nan modern berbahan dasar kulit kaki ayam pertama di dunia.

Pemuda asal Bandung tersebut mulai membangun usaha kreatif sejak 2015 lalu dengan nama Hirka Shoes. Sebelum membuat produk, Nurman fokus untuk proses dan cara pewarnaan ceker ayam supaya dapat menghasilkan warna cantik dan unik. Tidak langsung jadi, ia harus menunggu dan melakukan uji coba selama satu tahun.

Percobaannya pun berhasil dan tampak seperti kulit reptil pada umumnya. Kemudian, Hirka Shoes akhirnya memproduksi sepatu dari kulit kaki ayam. Hasil produksinya pun turut dipamerkan pada ajang INACRAFT pada 2017 lalu. Menarik perhatian, terjadilah peningkatan produksi sepatu yang awalnya hanya 100 pasang, kini terus mengalami kenaikan permintaan pasar hingga mampu memproduksi 150 pasang setiap bulannya.

Hingga saat ini, pemasaran sepatu tersebut tidak hanya di Indonesia saja. Melainkan, permintaan pasar dunia juga cukup tinggi, sehingga mampu melakukan ekspor ke berbagai negara, seperti Malaysia, Brasil, Prancis, Hongkong, dan Singapura.

Tak semudah yang dibayangkan, perjalanan membawa inovasi dari kulit ceker ayam cukup sulit. Nurman, sebagai pendobrak inovasi ini, memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukan riset pasar hingga cara memproduksinya. Dia ingin menciptakan produk dengan value berbeda dibandingkan kompetitor.

Kemudian, tercetuslah sebuah ide dari fenomena yang tengah terjadi pada 2015 lalu berupa banyaknya kulit ceker ayam yang dibuang oleh para pengepul di pasar. Dari sinilah hadir sebuah produk fashion mewah pertama di dunia produksi anak muda daerah Indonesia. Patut bangga.

KKN-T Inovasi IPB: Program IBLITACare sebagai Upaya Penanganan Stunting Desa Karanggebang

Tantangan: Sebuah Harapan untuk Berkembang

Sepatu Kulit | Foto: Freepik.com
info gambar

Meski begitu, tak jarang masih selalu mendapatkan kritik dari konsumen. Misalnya, para wanita menganggap bahan bakunya menjijikkan karena dari kaki ayam yang notabene hidup di area yang kotor. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi usaha kreatif tersebut.

“Tantangannya pasti banyak, apalagi kita mempunyai sebuah ide atau gagasan lumayan aneh. Pertama, bahan yang kita gunakan mungkin cukup susah untuk bersaing pada market saat ini. Kedua, banyak orang-orang lingkungan sekitar yang menganggap produk kita susah masuk pasar,” ungkap Nurman Farieka pada acara Good Movement GNFI Senin (2/10/2023) lalu.

“Namun, karena akhirnya penasaran dan memang semuanya pengen dicoba, jadi kita mulai pada 2015 lalu. Prosesnya pun tidak langsung jadi, kita researchnya empat tahun mulai dari material, menjadi produk, dan didistribusikan,” imbuhnya

Selama berproses, tentu pernah mengalami keraguan dan kekhawatiran yang menghantui. Meski begitu, Nurman percaya bahwa semua proses bisa dilewati dengan baik dan tidak ada loncatan ekstrem untuk melewati antara tangga satu dengan lainnya. Belajar, juga menjadi hal yang selalu dilakukan supaya usaha dan produknya berhasil masuk pangsa pasar.

Akhirnya, semua tantangan mampu dilewati dan mewujudkan harapan untuk mengembangkan usaha kreatif yang unik ini. Sebuah value yang direncanakan, berhasil menarik perhatian.

Pore Block, Inovasi Paving Untuk Mencegah Banjir

Pro dan Kontra: Feedback yang Berharga

Sepatu Kulit Kaki Ayam | Foto: @hirka.official
info gambar

Tak hanya tantangan pasar saja, melainkan respon konsumen pun menjadi pro dan kontra hadirnya produk inovasi dari kulit kaki ayam. Bahan dasar yang tidak biasa, membuat beragam komentar pun bermunculan.

Harga mahal, menjadi salah satu kontra yang sering ditemukan. Hanya dari kulit ceker ayam, kenapa harganya mahal? Sebuah pertanyaan yang selalu dilontarkan. Padahal, kulit ceker ayam itu barang murah yang jarang dipakai dan mudah ditemukan.

Konsumen yang berpikir semacam itu, mereka tidak tahu bagaimana lamanya proses produksi untuk menghasilkan karya sepatu yang berkualitas. Meski begitu, statement kontra yang diberikan pun dijadikan sebagai feedback berharga bagi perusahaan. Untuk harganya sendiri, dibanderol mulai 500 ribu sampai 2 juta rupiah.

Meski begitu, ada pula konsumen yang pro terhadap karya anak bangsa. Mengapresiasinya dengan membeli produk unik pertama di dunia.

Bahkan, sepatu kulit kaki ayam pun telah diapresiasi di Internasional karena keunikan dan value yang sangat menarik. Pada 2019 lalu, beberapa media dari dalam maupun luar negeri pun meliput karya ini.

Pada akhirnya, terdapat beberapa negara yang melakukan studi banding ke tempat Hirka Shoes untuk melihat proses produksinya. Dari sini, owner banyak diskusi mengenai campaign yang dimiliki, pemasaran, dan lain sebagainya. Sangat menarik dan patut diapresiasi.

Tari Dayak di Era Modern, Adaptasi dan Inovasi dalam Seni Tradisional di Kalimantan

Karya anak bangsa yang mendunia, sepatu berbahan dasar kulit kaki ayam pertama di dunia. Dukung, nikmati, dan terus berikan feedback berharga untuk keberlangsungan usaha.

#kabarbaiksatuindonesia

Referensi

  1. Talk Show Good Movement: Inspirasi dari Kisah Sukses Penerima Apresiasi Awards
  2. E-Book SIA 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini