5 Nama Upacara Keagamaan Buddha: Tujuan dan Pelaksanannya

5 Nama Upacara Keagamaan Buddha: Tujuan dan Pelaksanannya
info gambar utama

Buddha adalah salah satu agama yang ada di Indonesia, yang mana tentu agama yang satu ini juga memiliki berbagai perayaan atau upacara yang berlangsung dalam waktu-waktu tertentu. Tetapi, apakah kamu sudah mengetahui apa saja yang dilakukan oleh umat Buddha sebagai upacara pelaksanaannya?

Tentunya, agama Buddha sudah masuk ke Indonesia sebagai kepercayaan sejak zaman kerajaan. Bahkan, Indonesia pun memiliki salah satu candi Buddha terbesar di dunia, yaitu Candi Borobudur. Ini setidaknya menunjukkan kalau agama Buddha di Indonesia memiliki berbagai jejak peninggalan sejak dulu.

Dalam artikel ini, Kawan GNFI akan mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai upacara keagamaan Konghucu yang ada di Indonesia secara lebih lanjut, termasuk rangkaian acaranya, tujuan dari setiap upacara, serta peran penting yang dimainkan oleh upacara-upacara ini.

4 Nama Upacara Keagamaan Konghucu: Tujuan dan Pelaksanannya

Apa saja upacara keagamaan Buddha?

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai soal makna dan praktik dari setiap upacara tersebut, ada baiknya untuk kita mengetahui apa saja upacara keagamaan tersebut:

  1. Hari Bodhi
  2. Hari Waisak
  3. Kathina
  4. Ashada
  5. Magha Puja
Wajah-Wajah Istimewa: Belajar dari Buddha, Yesus sampai Muhammad

Tujuan dilakukan setiap upacara keagamaan Buddha

Lantas apa saja, tujuan dari setiap upacara tersebut:

1. Hari Bodhi

Hari Bodhi adalah hari besar bagi umat Buddha. Tujuannya adalah untuk memperingati peristiwa pencapaian Pencerahan Agung dari Siddharta Gautama. Berikut adalah pelaksanaannya:

  • Mengenang pencapaian pencerahan agung Buddha.
  • Merefleksikan ajaran Buddha.
  • Meningkatkan keyakinan dan ketakwaan kepada Buddha

2. Hari Waisak

Hari raya yang satu ini jadi yang paling populer di telinga masyarakat Indonesia. Selain itu, peringatan Waisak juga ditetapkan sebagai tanggal merah di Indonesia. Berikut adalah tujuan dari upacara Waisak ini:

  • Untuk mengenang peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu:
    • Kelahiran Pangeran Siddharta
    • Pencerahan Agung Buddha
    • Wafatnya Buddha Gautama
  • Untuk merenungkan ajaran Buddha.
  • Untuk meningkatkan keyakinan dan ketakwaan kepada Buddha

3. Kathina

Hari raya Kathina ini merupakan penanda bahwa masa Vassa telah berakhir dan umat Buddha memasuki masa Kathina. Upacara ini merupakan kesempatan bagi umat Buddha untuk memberikan dana kepada para Bhikkhu Sangha.

  • Memberikan dana kepada para Bhikkhu Sangha
  • Meningkatkan keyakinan dan ketakwaan
  • Merenungkan ajaran Buddha

4. Asadha

Upacara Asadha adalah upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Buddha untuk memperingati peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu pencerahan agung di bawah pohon Bodhi.

Selain itu, peristiwa ini juga memperingati pertama kalinya Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada lima pertapa, yaitu Dhammacakka Pavatana Sutta (Khotbah Pemutaran Roda Dhamma) pertama kalinya.

5. Magha Puja

Magha Puja memperingati peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu berkumpulnya 1250 murid pertamanya.

Untuk Pertama Kali, Umat Buddha Rayakan Magha Puja di Candi Borobudur

Kapan upacara tersebut dilakukan?

Berikut adalah waktu untuk pelaksanaan berbagai upacara tersebut:

  1. Hari Bodhi: diperingati setiap tanggal 8 Desember bulan lunar dalam kalender Tionghoa
  2. Waisak: hari purnama (bulan purnama) pada bulan Vesak (bulannya Buddha)
  3. Kathina: pada bulan purnama bulan ke-12 dalam penanggalan lunar
  4. Asadha:
    • Pada hari ke-16 dari bulan Asada, Buddha Gautama mencapai pencerahan agung di bawah pohon Bodhi.
    • Pada hari ke-29 dari bulan Asada, Buddha Gautama memberikan khotbah pertamanya di Taman Rusa di Isipatana, dekat Benares.
  5. Magha Puja: Hari raya ini dirayakan pada saat bulan purnama di tiap bulan ketiga kalender Buddha.
Melihat Kejayaan Perniagaan Zaman Hindu-Buddha di Wilayah Ngawi Purba

Bagaimana pelaksanaan upacaranya?

Berikut adalah yang dilaksanakan dari setiap upacara Buddha tersebut:

1. Hari Bodhi

  • Beribadah di vihara atau tempat ibadah Buddha lainnya.
  • Membaca teks Buddhis.
  • Meditasi.
  • Melakukan perbuatan baik, seperti berdana dan membantu orang lain.

2. Waisak

  • Prosesi Waisak: Umat Buddha berpakaian putih, membawa bunga, lilin, dan dupa dalam prosesi ke tempat suci.
  • Upacara Penghormatan: Upacara di depan patung Buddha atau stupa dengan memberikan persembahan bunga, lilin, dan dupa.
  • Bacaan Sutta: Pembacaan ajaran Buddha dan meditasi bersama.
  • Pemberian Dana: Bantuan makanan, pakaian, obat-obatan kepada yang membutuhkan.
  • Kegiatan Kebudayaan: Pertunjukan seni tradisional dan musik.
  • Penerangan Lilin: Acara malam dengan lilin sebagai simbol pencerahan.

3. Kathina

  • Prosesi Kathina: Umat Buddha membawa pakaian baru dan barang-barang kebutuhan ke vihara.
  • Pemberian Barang: Para biksu yang telah menyelesaikan musim hujan menerima pakaian dan barang-barang Kathina.
  • Ucapan Terima Kasih: Para biksu mengucapkan terima kasih atas pemberian dan memberikan berkat kepada para pemberi Kathina.
  • Pembuatan Pakaian Baru: Barang-barang Kathina digunakan untuk membuat pakaian baru bagi para biksu.
  • Pesta dan Kegiatan Kemanusiaan: Setelah upacara, umat Buddha merayakan dengan pesta dan kegiatan amal.
Melihat Kejayaan Perniagaan Zaman Hindu-Buddha di Wilayah Ngawi Purba

4. Asadha

  • Puja bhakti: Upacara puja bhakti dilakukan untuk mengenang Buddha Gautama dan ajaran-ajarannya.
  • Pembacaan sutra: Sutra adalah teks suci agama Buddha. Pembacaan sutra dilakukan untuk memahami ajaran Buddha lebih lanjut.
  • Doa: Doa dilakukan untuk memohon berkah Buddha Gautama.
  • Meditasi: Meditasi dilakukan untuk menenangkan pikiran dan merenungkan ajaran Buddha.

5. Magha Puja

  • Prosesi: Umat Buddha berkumpul di vihara dan berjalan mengelilingi stupa atau patung Buddha sambil membawa lilin, bunga, dan dupa.
  • Ceramah dan Pengajaran: Para biksu memberikan ceramah tentang aturan moral dan etika dalam agama Buddha, disebut Sila.
  • Pemberian Kemanusiaan: Umat Buddha memberikan makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan lainnya kepada para biksu sebagai perbuatan baik.
  • Meditasi dan Doa Bersama: Umat Buddha duduk bersama untuk meditasi dan melakukan doa kepada Buddha, Dharma, dan Sangha.
  • Penerangan Lilin: Lilin dinyalakan sebagai simbol pencerahan.
  • Refleksi Pribadi: Individu merenungkan ajaran Buddha dan mempraktikkan meditasi pribadi.
4 Lokasi Patung Buddha Berbaring Termegah di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini