Jarang Diperhatikan, Jaring Laba-laba Ternyata Jadi Pemantau Polusi Mikroplastik

Jarang Diperhatikan, Jaring Laba-laba Ternyata Jadi Pemantau Polusi Mikroplastik
info gambar utama

Masyarakat mungkin mulai familiar dengan cemaran mikroplastik di perairan, baik itu sungai maupun lautan. Tetapi mikroplastik juga ikut menyumbang terjadinya pencemaran di udara di kawasan perkotaan.

Hal ini karena fragmen kecil dari plastik itu secara bebas terbang di atmosfer sehingga bisa terhirup oleh manusia. Namun, beberapa peneliti dari Jerman memiliki cara unik dalam mendeteksinya yakni dengan menggunakan jaring laba-laba.

Merawat Tabob, Hewan yang Disakralkan oleh Masyarakat Kepulauan Kei

Dilansir dari Science Alert, jaring laba-laba mudah ditemukan hampir di seluruh penjuru Bumi. Apalagi sifat jaring laba-laba pun memungkinkan partikel apa saja yang ada di udara bisa terperangkap.

“Jaring lengket mereka adalah perangkap ideal untuk apa pun yang mengapung di udara,” ujar Carl von Ossietzky, ahli geokimia organik Universitas Olderburg Jerman.

Sampel terkontaminasi

Studi yang dipublikasikan di Science of The Total Environment itu mengungkapkan struktur mikroplastik tertempel pada sampel jaring laba-laba yang diperiksa. Menariknya, cemaran mikroplastik pada jaring laba-laba itu mencapai 10 persen dari total keseluruhan berat jaring.

Sekitar 90 persen dari mikroplastik yang ditemukan merupakan plastik jenis polyethylene terephthalate (PET) yang umum digunakan sebagai kemasan pangan dan non-pangan. Namun para ilmuwan meyakini cemaran itu berasal dari serat tekstil pakaian.

Fenomena Ubur-ubur Serbu Hutan Mangrove Nguling Pasuruan, Berbahayakah?

Partikel dari karet TWP menjadi jenis mikroplastik yang ditemukan. Karet ini sebenarnya bukan dari golongan plastik, hanya saja para peneliti mengklasifikasikan menjadi partikel mikroplastik karena sifat sintetisnya.

Karet TWP diketahui biasa digunakan untuk ban kendaraan. Kemungkinan cemaran partikel mikroplastik jenis itu berasal dari pengereman kendaraan yang menyebabkan kondisi aus kepada ban mobil.

Sebagai indikator cemaran

Lebih dari 30 tahun para peneliti sudah menemukan bahwa jaring laba-laba sebagai indikator polusi udara. Tetapi pemeriksaan partikel mikroplastik udara di jaring laba-laba baru dilakukan kali ini.

Penggunaan jaring laba-laba sebagai indikator polusi mikroplastik terbilang sederhana dan tidak memiliki alat khusus untuk pengambilan sampel. Mereka hanya cukup mengumpulkan sampel jaring laba-laba yang tersebar di daerah tertentu.

Landak Jawa yang Terancam karena Mitos Kesaktian Batu Mustika

“Laba-laba mentolerir konsentrasi logam yang tinggi di satu lingkungan dan tubuh mereka mengumpulkan akumulator yang efisien dari unsur-unsur ini, sehingga kandungan logam dalam tubuh mereka mencerminkan logam di lingkungan yang ditinggali,” mengutip laporan itu.

Meski kadang keberadaan tak terlihat, ternyata jaring laba-laba bisa menyelamatkan kehidupan manusia. Dengan cara menyimpan data paparan polusi di suatu kawasan sehingga manusia bisa mengambil langkah penyelamatan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini