Candi Cetho, Menjelajahi Keindahan Alam dan Budaya di Tengah Udara Sejuk Pegunungan

Candi Cetho, Menjelajahi Keindahan Alam dan Budaya di Tengah Udara Sejuk Pegunungan
info gambar utama

Karanganyar - Jawa Tengah memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dieksplorasi. Selain Solo dan Yogyakarta, sesekali cobalah mengeksplor Karanganyar. Ada sebuah destinasi yang patut Kawan kunjungi, yaitu Candi Cetho, sebuah candi Hindu yang dibangun pada masa akhir kerajaan Majapahit di abad ke-15 Masehi. Candi ini terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, dan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Candi Cetho memiliki arsitektur yang unik, berupa punden berundak yang dihiasi dengan berbagai relief dan patung. Candi ini juga menjadi tempat pemujaan bagi umat Hindu Jawa dan penganut kepercayaan asli Jawa atau Kejawen. Di sini, Kawan bisa merasakan nuansa religius yang kental, sekaligus mengenal lebih dekat seni dan budaya Jawa kuno.

Baca juga: Berusia 133 Tahun, Masjid Agung Semarang yang Pertama Kumandangkan Kemerdekaan RI

Selain itu, Candi Cetho juga menawarkan pesona alam yang memukau, dengan udara sejuk dan pemandangan hijau pegunungan. Dari ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut, Kawan bisa menyaksikan keindahan awan yang mengapung di atas lembah. Jika beruntung, Kawan juga bisa melihat fenomena alam yang menakjubkan, yaitu Candi Cetho yang terlihat seperti berada di atas awan.

Candi Cetho terletak di lembah Gunung Lawu
info gambar

Rute Menuju Candi Cetho

Untuk menuju Candi Cetho, Kawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Kawan bisa mengambil rute dari pusat kota Karanganyar menuju Tawangmangu via Karangpandan. Setelah sampai di Terminal Karangpandan, belok kiri menuju Kecamatan Ngargoyoso atau Kebun Teh Kemuning. Lurus terus sampai ke Kebun Teh Kemuning, lalu belok kanan di pertigaan dengan jalan menanjak. Ikuti jalan utama sampai ke Candi Cetho.

Jika menggunakan angkutan umum, Kawan bisa naik bus dari Terminal Karanganyar dan turun di Terminal Karangpandan. Kemudian, naik bus lagi menuju Terminal Kemuning, lalu lanjutkan perjalanan dengan naik ojek sampai ke Candi Cetho. Perlu diperhatikan, kondisi jalan menuju Candi Cetho cukup menanjak dan berkelok, sehingga Kawan harus berhati-hati dan mengikuti rambu-rambu lalu lintas.

Baca juga: Wisata Sawah Sumber Gempong, Wisata Anti Mainstream Mojokerto yang Lagi Hits

Serunya Motoran ke Candi Cetho

Bagi Kawan yang suka tantangan dan petualangan, ada cara yang lebih seru untuk menuju Candi Cetho, yaitu dengan motoran. Dengan motoran, Kawan bisa menikmati sensasi berkendara di jalan yang menanjak dan menurun, sambil melihat pemandangan alam yang indah sepanjang perjalanan. Kawan juga bisa berhenti di beberapa spot menarik, seperti kebun teh, hutan pinus, atau air terjun di sekitar daerah Karanganyar.

Motoran ke Candi Cetho juga bisa menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan dengan teman-teman atau keluarga. Kawan bisa mengajak mereka untuk berwisata sekaligus berolahraga. Selain itu, Kawan juga bisa berbagi pengalaman dan cerita dengan sesama pengunjung Candi Cetho. Namun, tentu saja, Kawan harus tetap menjaga keselamatan dan kenyamanan diri sendiri dan orang lain.

Baca juga: Kuliner Khas Sulawesi Utara, Bukan Hanya Bubur Manado yang Jadi Primadona

Harga Tiket Masuk dan Fasilitas

Harga tiket masuk ke kawasan Candi Cetho sangat terjangkau, yaitu Rp10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp30.000 untuk wisatawan asing. Kawan juga harus membayar biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk mobil dan Rp3.000 untuk motor. Candi Cetho buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.

Sebelum memasuki candi ini, Kawan diminta untuk memakai kain kampuh berwarna hitam putih seperti papan catur dan disematkan di pinggang. Kawan bisa memberikan sumbangan seikhlasnya sebagai bentuk terima kasih atas pinjaman kain tersebut. Kain ini digunakan sebagai bentuk hormat karena Candi Cetho masih menjadi tempat ibadah agama Hindu sampai sekarang. Jika tertarik, Kawan juga dapat membeli kain kampuh ini sebagai kenang-kenangan dari Candi Cetho. Harga kain ini mulai dari Rp60.000 saja.

Baca juga: Taman Nasional Laut Bunaken Punya Keindahan Alam Bawah Laut yang Mempesona

Di kawasan Candi Cetho, Kawan bisa menemukan berbagai fasilitas, seperti toilet, mushola, warung makan, kios souvenir, dan penginapan. Kawan juga bisa menyewa pemandu wisata yang akan menjelaskan sejarah dan makna dari candi ini. Selain itu, Kawan juga bisa berfoto-foto dengan latar belakang candi yang eksotis.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburan Kawan dan motoran ke Candi Cetho, yuk!

Sumber Referensi:

  • https://bobo.grid.id/read/083841871/harga-tiket-hingga-rute-menuju-tempat-wisata-sejarah-candi-cetho?page=all#:~:text=Tiket%20masuk%20untuk%20ke%20Candi,dan%20Rp%205.000%20untuk%20mobil.&text=Jam%20buka%20candi%20ini%20adalah,pukul%2008.00%20hingga%2017.00%20WIB.
  • nativeindonesia.com/candi-cetho/
  • ⁠https://www.kompasiana.com/sofyanahmad3197/6397f2064addee070e1de1d2/candi-cetho-situs-cagar-budaya-di-lereng-gunung-lawu-yang-akan-nilai-sejarah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini