Local Project AIESEC in Unila, Bersama Berkontribusi pada Lingkungan dan Pendidikan

Local Project AIESEC in Unila, Bersama Berkontribusi pada Lingkungan dan Pendidikan
info gambar utama

Pada 2—29 Januari 2024, AIESEC in Unila kembali melaksanakan Local Project dengan melibatkan 149 pemuda sebagai local volunteers. Local Project merupakan project social hybrid yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Tak hanya itu, organisasi ini juga menyediakan pengembangan pemuda dalam program 4 minggu secara physical dan virtual, yaitu dengan 2 minggu pertama dilaksanakan secara online dan 2 minggu selanjutnya dilaksanakan secara offline. Local Project oleh AIESEC in Unila kali ini terdiri dari Widyawiyata 13.0 dan Mahidana 13.0.

Local Project dimulai dengan kegiatan Bonding & Welcoming Party pada 2 Januari 2024 melalui Zoom Meeting. Sesi ini merupakan sambutan awal untuk para local volunteers yang akan mengikuti Widyawiyata dan Mahidana. Sehingga melalui sesi tersebut, mereka dapat mengenal satu sama lain dan mengetahui agenda project selama satu bulan ke depan. Selama dua minggu pertama, kegiatan di Local Project dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting.

Pada 6 Januari 2024, local volunteers menyambut teman internasional (International Buddy) yang berasal dari berbagai negara dan akan menjadi partner mereka untuk mengerjakan tugas kolaborasi selama dua minggu. Dan pada 9 Januari 2024, mereka melakukan sharing session terkait pengalaman mengikuti Local Project dengan peserta Local Project dari AIESEC in UI dan AIESEC in Untan.

AIESEC in Indonesia Hadirkan Indonesia Youth Leadership Conference 2023 di Kota Semarang

Widyawiyata 13.0, Project Pendidikan di Lampung Sekaligus Mendukung SDGs Nomor 4

Pada dua minggu pertama, kegiatan di Widyawiyata diisi dengan sesi materi dan tanya jawab dengan pembicara yang berbeda setiap harinya. Adapun topik yang dibahas adalah seputar self development, SDGs nomor 4, dan pendidikan.

Secara detail, isi materi terdiri atas literasi digital, cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mempelajari dan berlatih public speaking, mengidentifikasi karakteristik pribadi, hingga pentingnya literasi bahasa Inggris untuk membangun pendidikan yang lebih baik di Lampung.

Pada 11—12 Januari 2024, local volunteers Widyawiyata melakukan sharing session dengan international buddy untuk membahas budaya dari negara masing-masing. Sebagai penutup di minggu kedua, diadakan sesi pemaparan mengenai kondisi pendidikan di negara-negara maju pada tanggal 13 Januari 2024. Sesi ini disampaikan oleh dua perwakilan dari AIESEC in NI Jepang.

Memasuki minggu ketiga dan keempat, pada 15—29 Januari 2024, kegiatan di Widyawiyata dan Mahidana dilaksanakan secara offline.

Dokumentasi Pribadi
info gambar

Di Widyawiyata, beragam kegiatan offline tersebut dilakukan di beberapa sekolah, yaitu di Sekolah Tunas Mekar Indonesia, Sekolah Rakyat Busa Pustaka, dan SLB Baitul Jannah Islamic School. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi tentang berbagai permasalahan pendidikan yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan karakter, mengajarkan bahasa Inggris tentang hal-hal yang dapat dimakan melalui kegiatan melukis dan tentang pengenalan diri, serta menampilkan drama musikal kepada siswa berkebutuhan khusus.

AIESEC in UMM, Bridging The Gap Generasi Muda dan Artificial Intelligence

Mahidana 13.0, Project Berbasis Lingkungan di Lampung sekaligus Mendukung SDGs Nomor 12 dan 13

Sementara itu, di program Mahidan,a pada dua minggu pertama berisi pemaparan materi dan tanya jawab seputar lingkungan, SDGs nomor 12 dan 13, dan self-development. Pembicara yang dihadirkan berbeda setiap harinya, diantaranya seperti mempelajari public speaking, self love, manfaat volunteering, keterkaitan antara lingkungan dengan peran anak muda, permasalahan lingkungan, isu manajemen sampah dan cara menguranginya, memanfaatkan energy efficient, hingga prinsip zero waste living.

Pada minggu ketiga dan keempat Mahidana, kegiatan yang dilakukan masih seputar lingkungan. Peserta berkampanye di Tugu Adipura guna menyebarkan awareness terhadap pengelolaan sampah, sharing, dan diskusi dengan sesama peserta, hingga mengunjungi Bank Sampah dan mempelajari cara pengelolaan sampah.

Namun, pada 16 Januari 2024, sesi dilaksanakan secara online, dengan sesi yang disampaikan oleh beberapa orang perwakilan dari AIESEC in Dhaka South dan membahas terkait kondisi lingkungan di negara lain, isu-isu sampah, hingga cara mengatasi permasalahan tersebut.

Selanjutnya pada 19 Januari 2024, sesi di Local Project dilakukan secara online. Dalam sesi ini, local volunteers dan international buddy mengadakan pesta untuk merayakan dua minggu Program Buddy dan mengumumkan penghargaan untuk para peserta. Kemudian terdapat Final Project pada 27 Januari 2024.

Pada momen ini, local volunteers bersinergi dengan menerapkan topik edukasi dan lingkungan hidup dengan cara menjalin hubungan dengan anak-anak di Pulau Pasaran melalui aktivitas menyenangkan dan mengajarkan pentingnya pola hidup sehat dan lingkungan bersih.

Dokumentasi Pribadi
info gambar

Widyawiyata 13.0 dan Mahidana 13.0 oleh AIESEC in Unila diakhiri dengan Farewell Party and Awarding Day yang diselenggarakan pada 29 Januari 2024. Pada sesi ini, local volunteers mengadakan pesta perpisahan sebagai pertemuan terakhir dalam Local Project serta terdapat penghargaan dan pengakuan bagi peserta Local Project.

“Local Project Mahidana 13.0 telah memberikan pengalaman yang seru, memperluas wawasan, dan memperkaya relasi. Melalui kegiatan volunteer ini, saya menyadari betapa pentingnya kesadaran terhadap lingkungan dan peran as a youth dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Selain itu, saya optimis bahwa Local Project ini akan terus berkembang menjadi platform yang lebih baik, memfasilitasi partisipasi aktif generasi muda dalam menciptakan dampak positif yang lebih besar,” kata Launa, salah seorang local volunteer.

Mengintip Keseruan Acara Youth Today X Global Talent (GTa) AIESEC in UNEJ

Melalui Local Project oleh AIESEC in Unila ini diharapkan bahwa para pemuda yang ingin berperan aktif sebagai agent of change dan youth leaders dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan pendidikan di Lampung.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini