Bukit Gundaling, Kisah Cinta Tak Direstui dan Keindahannya

Bukit Gundaling, Kisah Cinta Tak Direstui dan Keindahannya
info gambar utama

Sumatra Utara termasuk salah satu provinsi yang mengandalkan wisata alamnya. Kepopuleran nomor satu tentu saja diambil oleh Danau Toba yang telah dinobatkan sebagai Global Geopark oleh UNESCO. Tak hanya itu saja, di sekitaran Danau Toba, ada Berastagi yang tak kalah terkenal. Mengapa bisa?

Salah satu alasannya dikarenakan Berastagi merupakan kawasan sejuk, bahkan masuk kategori kota terdingin di Indonesia. Jadi, masyarakat sekitar dari kota sibuk yang panas sering menjadikannya sebagai andalan untuk berlibur bersama keluarga.

Biasanya, liburan tidak cukup bila hanya menempuh satu destinasi. Oleh karena itu, orang-orang yang ke Berastagi akan sekaligus menyinggahi tempat-tempat lain, misalnya Bukit Gundaling.

Tentang Bukit Gundaling

Masih di sekitaran Berastagi, Bukit Gundaling masih berada dalam cakupan Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Jarak tempuh bila Kawan dari Medan tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Masih memungkinkan bila dicapai menggunakan motor. Atau, jika ingin mencoba sensasi baru bisa juga dengan naik kuda atau delman, loh.

Keindahan Kampung Agusen, dari Produsen Ganja jadi Desa Wisata Andalan Aceh

Lokasi tepat Bukit Gundaling ada di Jalan Jamin Ginting, Desa Gundaling I, Berastagi. Berada di ketinggian 1.575 meter di atas permukaan laut, jangan tanya lagi bagaimana hawa udara di sana. Sudah pasti sejuk. Yah, Bukit Gundaling adalah “Puncak”nya orang Medan dan sekitarnya.

Dari atas bukit, Kawan bisa melihat pemandangan eksotis dari dua gunung sekaligus, yaitu, Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Sangat direkomendasikan bagi pecinta sunset dan sunrise.

Di sana terdapat pula spot yang instagramable, tapi bagi Kawan yang tidak aktif memainkan sosial media juga tidak masalah. Spot tersebut dinamakan Gundaling Sky Hill, berupa jembatan kaca. Dari Sky Hill, pengunjung akan lebih puas menikmati panorama alam yang mengagumkan. Selain itu, ada juga eko wisata Gundaling Farm. Kawan bisa menyaksikan proses pembuatan susu sapi segar alami.

Kisah di Balik Nama Gundaling

Gundaling adalah nama keliru dari “good bye my darling”. Asal-usul tersebut dilatarbelakangi oleh hubungan sepasang kekasih yang tidak mendapat restu orang tua.

Sang pria merupakan rakyat berkebangsaan Inggris yang mendatangi Kabupaten Karo dengan tujuan menyiarkan agama Kristen. Sementara sang wanita berasal keluarga Karo asli. Keduanya memperkuat gagasan bahwa cinta pada pandangan pertama itu benar adanya. Mereka tidak sengaja bertemu di Bukit Gundaling—yang dulu kala belum bernama—saat pria tersebut berjalan-jalan di sana.

Bukit Pamoyanan, Negeri di Atas Awan Wisata Primadona Subang

Cinta pada pandangan pertama terasa sangat mendebarkan. Namun, sayangnya di kasus mereka justru menyedihkan. Hubungan keduanya ditentang keras oleh pihak keluarga sang wanita, alasannya karena berasal dari suku yang berbeda. Siasat pun diatur sedemikian rupa. Sang wanita berujung dijodohkan pihak keluarga agar bisa meninggalkan pujaan hatinya.

Atas rasa cintanya, sepasang kekasih tersebut tetap melanjutkan hubungan diam-diam dan berencana kawin lari. Di hari yang telah ditentukan mereka, pria itu menunggu di atas bukit dengan cemas. Malang sekali, wanita-nya gagal melarikan diri dari rumah hingga berujung dinikahkan, tepat di hari itu dengan pria yang dijodohkan dengannya.

Lama menunggu, sang pria terkasih kehilangan harapannya. Feeling-nya mengatakan bahwa pujaan hatinya tidak akan datang. Jika demikian, ia sudah tahu bagaimana akhirnya. Jadi, meski sambil berderai air mata ia pun pergi meninggalkan bukit. Menyalurkan rasa sakitnya, ia berteriak memanggil kekasihnya, “darling!” Dan sambil terus melangkah, ia berteriak, “good bye my darling.”

Teriakannya terbawa angin dan didengar oleh warga setempat. Warga melihat pria itu berjalan gontai sambil terus mengucapkan selamat tinggal untuk kekasihnya. Akan tetapi, karena terdengar samar dan keterbatasan bahasa, ucapan pria tersebut disimpulkan menjadi “Gundaling”.

Menjejak Pulau Sebatik, Pengikat Perbatasan Indonesia-Malaysia



Referensi:

https://www.pariwisatasumut.net/2014/11/indahnya-wisata-gundaling-berastagi.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini