Bingung Milih Furnitur? Ini Perbedaan Bahan Plywood, MDF, dan Partikel Board

Bingung Milih Furnitur? Ini Perbedaan Bahan Plywood, MDF, dan Partikel Board
info gambar utama

Perkembangan teknologi membuat pengrajin kayu harus berinovasi. Saat ini, tren pembuatan furnitur tidak lagi menggunakan kayu asli atau kayu solid mengingat harganya yang terlalu mahal. Hal ini dapat disebabkan oleh volume tanam pohon penghasil kayu yang terbatas, waktu penanaman yang relatif lama, dan penebangan pohon yang tidak seimbang, sehingga membuat persedian kayu solid jadi terbatas.

Oleh karena itu, berbagai opsi furnitur kini telah tersedia dengan menawarkan harga yang terjangkau. Furnitur saat ini telah menggunakan bahan-bahan alternatif berupa kayu olahan. Setidaknya, ada tiga jenis bahan furnitur kayu olahan yang saat ini populer di masyarakat, yakni furnitur yang terbuat dari plywood, MDF, dan partikel board.

Apa perbedaan ketiga bahan tersebut? Berikut penjelasan perbedaan bahan plywood, MDF, dan partikel board dalam pembuatan furnitur.

Mendorong Industri Kayu Olahan dan Furnitur dengan Sistem Informasi

Plywood

Plywood biasa disebut sebagai kayu lapis. Kayu lapis merupakan produk komposit yang terbuat dari lembaran-lembaran veneer yang direkatkan dengan susunan bersilangan tegak lurus. Kayu Lapis atau plywood memiliki dua jenis yang umum digunakan, yakni tripleks untuk kayu lapis dengan 3 lapisan, dan multipleks untuk kayu lapis dengan 5 lapisan atau lebih (Fatori, 2013 hlm 54).

Jenis kayu yang biasa digunakan dalam plywood ialah meranti, keruing, merawan, kapur, kempas, mangir, dan damar. Sedangkan, veneer plywood biasanya menggunakan jenis kayu jati, sonokling, rengas, mahoni, dan maple.

Dalam dunia konstruksi, plywood biasanya dimanfaatkan sebagai paneling (penyekat ruang, pintu, dan jendela), lantai, sidding dinding, hingga alat musik gitar.

Plywood merupakan jenis kayu olahan yang paling mahal dibandingkan dengan lainnya. Kayu ini dikenal lebih kuat karena biasanya dilapisi oleh kulit kayu jati atau sungkai.

Industri Mebel dan Kayu Makin Signifikan Dukung Pertumbuhan Ekonomi

MDF

Medium Density Fiberboard (MDF) umumnya terbuat dari bubur kayu atau campuran kertas. Penggunaan MDF lebih fleksibel dibandingkan jenis lainnya karena kayu jenis ini mudah untuk dipotong, dibor, dan dibentuk.

Kayu MDF memiliki kepadatan medium sehingga tidak mudah patah dan bengkok. MDF memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan particle board. Selain itu, MDF juga lebih halus bila dibandingkan plywood. Ikatan antar materialnya pun kuat karena proses pembuatan bukan hanya direkatkan namun juga diberi tekanan.

Kukuatan antarmaterialnya ini menyebabkan kayu MDF biasa digunakan di dalam ruangan studio untuk meredam suara. Kayu MDF juga umum digunakan untuk furnitur, seperti meja, lemari, dan kursi.

Meski demikian, MDF rentan rusak dan rapuh akibat bahan tersebut mudah menyerap air. Kayu ini juga cukup sulit untuk mengikat sekrup dan paku dibandingkan kayu solid.

Mengenal Singgih Kartono, Pemberdaya Desa yang Angkat Nilai Ekonomi Kayu dan Bambu

Blockboard

Blockboard merupakan papan yang terbuat dari potongan balok kayu yang dipadatkan menggunakan mesin dan dilapisi veneer di kedua sisinya sehingga membentuk papan. Kayu jenis ini memiliki ketahanan yang tidak sekuat plywood.

Oleh karena itu, blockboard biasa digunakan pada konstruksi pintu, panel-panel dinding, skat kamar, pelapis lantai, hingga kitchen set.

Palahlar, Pohon Endemik Nusakambangan dengan Kayu Berkualitas

Particle Board

Papan partikel (particle board) merupakan papan buatan yang terbuat dari serbuk kayu yang dicampur dengan bahan kimia lalu dipadatkan sehingga dapat dibentuk menjadi papan. Susunan papan kayu lebih tahan api dan menjadi bahan akustik yang baik.

Particle board memiliki bobot yang lebih ringan dan dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan bahan lainnya.

Akan tetapi, kelemahan terbesar kayu jenis ini ialah memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga tidak tahan terhadap air. Selain itu, karena papan partikel terbuat dari serbuk kayu, maka beban yang sanggup ditopang pun terbatas.

Meski demikian, particel board lebih tahan terhadap jamur karena adanya campuran bahan pengawet.

Jejak Kayu Jati yang Memengaruhi Peradaban Masyarakat Jawa

Referensi:

  • Bastiar, Faiza Krisphylia. 2021. Proses Custom Clearance Export Wooden Product di Perusahaan Solid Logistik Utama Semarang. Skripsi. Semarang: Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  • Fatori, M. (2013). Teknologi Bahan Furnitur. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini