Mengenali Beragam Jenis Kain Ulos yang Motifnya Mengandung Banyak Filosofi

Mengenali Beragam Jenis Kain Ulos yang Motifnya Mengandung Banyak Filosofi
info gambar utama

Indonesia punya banyak jenis kain yang populer. Contohnya adalah batik yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dan songket. Selain itu, ada juga kain ulos yang merupakan kain khas suku Batak dari Sumatra Utara.

Ulos menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena telah berhasil mendunia. Salah satu jenisnya, ulos harungguan, meraih penghargaan dari lembaga swadaya masyarakat World Crafts Council (WCC) yang berafiliasi dengan UNESCO. Bahkan, ulos harungguan juga menjadi suvenir dalam pertemuan tahunan antara IMF dan Bank Dunia di Washington DC dan Bali.

Macam Kain Ulos

Nah, masyarakat Indonesia wajib merasa bangga atas pencapaian tersebut. Sebagai bentuk dukungan pada kebudayaan ini, Kawan GNFI bisa memulai dengan mencari tahu tentang beragam jenis kain ulos. Tidak hanya dari segi motif, tetapi tiap jenis juga memiliki banyak filosofi yang terkandung di baliknya.

1. Ulos Ragi Hotang

Dalam bahasa Batak, kata hotang berarti rotan. Motif tersebut memiliki tepian lebar yang berjumbai. Ulos yang satu ini menyimbolkan ikatan kasih sayang. Oleh karena itu, ulos ragi hotang biasa digunakan pada acara pernikahan adat Batak. Kain ini biasa dililitkan di bahu kedua mempelai sebagai bentuk pengharapan agar perkawinan berjalan langgeng dan ikatan suami-istri terjalin kuat layaknya rotan. Selain itu, ulos yang satu ini juga sering digunakan pada saat kelahiran bayi laki-laki.

Baca juga: Mangulosi, Tradisi Batak yang Terus Dilestarikan, Sarat Akan Pengharapan

2. Ulos Ragi Hidup

Dibandingkan dengan ulos-ulos yang lain, proses pembuatan kain ulos ragi hidup memakan waktu yang lebih lama dan paling sulit. Makanya, harga dari kain ini juga terbilang mahal. Perajin kain harus menenun tiga bagian secara bertahap, yaitu dua bagian pinggir dan bagian tengah yang memiliki detail rumit.

Ulos ragi hidup hanya dapat dipakai oleh laki-laki. Perempuan yang sudah tidak bersuami lagi juga dapat mengenakannya, tetapi hanya pada upacara-upacara tertentu saja. Motifnya unik karena terdapat dua setrip bidang pada bagian atas dan bawah kain dengan bermacam warna yang menarik di mata.

3. Ulos Sibolang

Dari banyaknya jenis ulos, jenis sibolang inilah yang paling banyak digunakan. Kain tersebut biasanya digunakan sebagai sarung atau selendang. Motifnya memiliki pola mata panah dengan kain yang berwarna biru.

4. Ulos Mangiring

Ulos mangiring menyimbolkan kesuburan. Ulos ini akan diberikan oleh seorang nenek pada cucu pertamanya. Pemberian itu pun menjadi harapan akan ada keturunan yang lahir setelahnya dalam keluarga tersebut. Nah, fungsi dari kain ini seperti kain jarik yang digunakan sebagai kain gendongan atau yang disebut sebagai ulos parompa. Kain dengan motif tersebut juga bisa dipakai sebagai selendang yang dalam bahasa Batak disebut “tali-tali”.

Baca juga: Tortor Bukan Tarian Biasa, Berikut Jenis-jenis dan Maknanya!

5. Ulos Sadum

Setiap ulos punya ciri khas tersendiri. Begitu pula dengan ulos sadum yang didominasi aksen warna merah, motif bunga yang penuh, dan bingkai berwarna gelap di kedua sisinya. Motif ulos sadum ini menyimbolkan suka cita sehingga menjadi motivasi bagi suatu keluarga agar senantiasa bersemangat dalam menjalani hari. Namun, tidak terbatas hanya pada keluarga saja, ulos ini juga sering dipakai sebagai hadiah untuk pejabat atau tamu yang dianggap istimewa.

Pembuatan Kain Ulos

Proses untuk menghasilkan selembar ulos bisa memakan waktu selama berbulan-bulan, lho. Alasannya adalah kain ulos dikerjakan secara langsung oleh para perempuan di waktu senggang saja.

Bahan dasar ulos menggunakan benang kapas. Untuk mendapatkan hasil kain yang berwarna-warni, benang kapas harus direndam ke dalam pewarna alami yang berasal dari tanaman. Warna biru terbuat dari tanaman indigo. Warna merah didapat dari kayu secang dan mengkudu. Warna kuning dibuat dengan menggunakan kunyit. Sedangkan, warna hijau terbuat dari campuran dari indigo dan kunyit. Sementara, warna hitam adalah hasil dari campuran mengkudu dengan indigo.

Untuk mendapatkan satu warna saja diperlukan adanya pewarna alami, motif yang rumit, serta proses pembuatan yang lama. Oleh karena itu, tidak heran harga ulos sangat mahal. Jenis-jenis ulos yang telah disebutkan di atas pun hanya sebagian kecil dari keberagaman motif kain ulos. Kenyataannya, masih terdapat banyak lagi jenis kain yang belum dibahas. Kawan GNFI yang mengetahui jenis kain ulos lainnya boleh berbagi di kolom komentar, ya!

Baca juga: Mengenal Tradisi Budaya Maritim di Nusa Tenggara Timur

Referensi:

  • https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/kain-tenun-ulos-khas-batak
  • https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/tak-hanya-memesona-5-kain-ulos-khas-danau-toba-ini-juga-sarat-makna

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
GI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini