Kenali Jenis-Jenis Kanker yang Umum Terjadi pada Pria, Ini Gejala dan Pencegahannya

Kenali Jenis-Jenis Kanker yang Umum Terjadi pada Pria, Ini Gejala dan Pencegahannya
info gambar utama

Terkadang, kata "kanker" saja sudah cukup untuk menimbulkan ketakutan. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, menyumbang satu dari enam kematian menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020.

Meskipun seringkali dianggap sebagai penyakit yang mematikan dan menakutkan. Namun, apakah hal itu sudah pasti? Mari kita telusuri bersama apa sebenarnya yang dimaksud dengan kanker serta informasi penting yang berkaitan dengan kondisi ini.

Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi ketika sel-sel tubuh berkembang secara abnormal, membelah dengan cepat, dan menyebar ke jaringan dan organ lain dalam tubuh. Pertumbuhan sel-sel ini yang tidak terkendali dapat mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan.

Penyebab utama kanker adalah mutasi, atau perubahan DNA pada sel tubuh. Mutasi genetik biasanya diwariskan, tetapi juga bisa didapatkan melalui pengaruh faktor lingkungan.

Penyebab eksternal atau yang dikenal sebagai karsinogen mencakup beberapa faktor, yaitu:

  1. Karsinogen fisika, seperti radiasi dan sinar ultraviolet (UV).
  2. Karsinogen kimia, seperti asap rokok, asbes, alkohol, polusi udara, serta makanan dan minuman yang terkontaminasi.
  3. Karsinogen biologis, seperti virus, bakteri, dan parasit.

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar sepertiga dari total kematian disebabkan oleh faktor-faktor seperti asap rokok, konsumsi alkohol berlebihan, kegemukan, pola makan yang rendah serat, dan kurangnya aktivitas fisik.

Kawan penting bagi kita untuk selalu mawas diri akan kesehatan tubuh, terutama gejala kanker. Berikut ini jenis-jenis kanker yang sering menyerang pria.

Kesehatan Mental dan Media Sosial Terhadap Gen Z

Kanker Prostat

Salah satu jenis kanker yang memengaruhi pria adalah kanker prostat, yang dapat menunjukkan gejala seperti darah dalam urin dan ketidaknyamanan setelah buang air kecil.

Kanker prostat cenderung lebih umum terjadi pada pria yang berusia 50 tahun ke atas, tetapi tidak jarang juga ditemukan pada pria yang lebih muda.

Meskipun penyebab pasti kanker prostat belum diketahui dengan pasti, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko meliputi kebiasaan merokok, pola makan yang tidak sehat, kelebihan berat badan, dan paparan zat kimia.

Kanker Penis

Kanker penis adalah kondisi di mana pertumbuhan sel-sel pada penis menjadi tidak terkendali dan berpotensi menjadi kanker. Faktor-faktor seperti infeksi HPV, kebiasaan merokok, tidak disunat, dan kurang menjaga kebersihan diri dapat memicu kondisi ini.

Meskipun kanker penis termasuk penyakit yang jarang terjadi, peluang kesembuhan dapat lebih baik jika kanker dideteksi lebih awal. Gejala yang bisa muncul termasuk adanya benjolan atau pembengkakan pada penis, serta perubahan warna dan kulit di area tersebut.

Untuk mencegah kanker penis, langkah-langkah seperti vaksinasi HPV, menghentikan kebiasaan merokok, dan menjaga kebersihan penis bisa dilakukan.

Kanker Testis

Kanker testis terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dalam testis. Pertumbuhan sel kanker ini bisa cepat dan menyebar dengan cepat pula, sehingga perlu ditangani segera.

Salah satu tanda kanker testis adalah adanya benjolan di dalam testis. Testis berada di dalam skrotum, yaitu kantung kulit longgar di bawah penis, dan berfungsi sebagai organ untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.

Oleh karena itu, penting bagi pria untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan seperti benjolan atau pembengkakan pada testis yang tidak kunjung membaik setelah lebih dari dua minggu.

Menilik Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi Perempuan sejak Usia Dini

Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal atau kanker usus besar, ditandai dengan munculnya massa atau benjolan di dalam usus yang cenderung rapuh dan mudah berdarah.

Gejala yang dapat terjadi akibat kanker kolorektal termasuk perubahan dalam konsistensi feses, buang air besar berdarah, kelelahan yang cepat, kelesuan, dan penurunan berat badan yang drastis.

Salah satu faktor risiko utama untuk kanker kolorektal adalah kelebihan berat badan atau obesitas. Pria yang mengalami obesitas memiliki risiko 30 persen lebih tinggi untuk terkena jenis kanker ini, karena obesitas meningkatkan kemungkinan resistensi insulin.

Kanker Nasofaring

Menurut data epidemiologis, kasus kanker nasofaring lebih sering ditemukan pada pria, dengan jumlah yang 2—3 kali lebih tinggi, dan puncak kejadian biasanya terjadi pada rentang usia 50—60 tahun. Meskipun demikian, penjelasan pasti mengenai fenomena ini masih menjadi bahan perdebatan.

Kanker nasofaring dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk infeksi virus Epstein-barr, konsumsi makanan yang diawetkan, dan kebiasaan merokok. Salah satu faktor yang diduga berperan dalam perbedaan ini adalah gaya hidup yang berbeda antara pria dan wanita, seperti kecenderungan untuk merokok.

Untuk mencegah risiko terjadinya kanker nasofaring, disarankan untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Ini termasuk menghindari faktor-faktor risiko yang terkait dengan penyakit tersebut dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan dan sayuran.

Kanker Paru

Kebiasaan merokok sering kali terkait dengan kanker paru-paru, di mana sekitar 10—120 persen perokok memiliki risiko untuk mengembangkan penyakit ini. Selain rokok, paparan polusi udara dan zat kimia berbahaya seperti radon, juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Banyak penderita kanker paru-paru tidak merasakan gejala pada tahap awal. Gejala sering baru muncul ketika penyakit sudah berada pada tahap lanjut. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi rasa sakit atau ketidaknyamanan dada, kesulitan bernapas, batuk kronis, darah dalam dahak, napas berbunyi, kelelahan yang tidak biasa, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

Salah satu tindakan pencegahan terbaik untuk kanker paru-paru adalah berhenti merokok. Bagi non-perokok, penting untuk menghindari paparan asap rokok dan polusi udara dengan tindakan sederhana seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Belajar dari Pemilu 2024, Jangan Sampai Pesta Demokrasi Mengorbankan Kesehatan Jiwa

Kanker hati

Faktor-faktor seperti perubahan hormonal, infeksi hepatitis kronis, dan konsumsi alkohol yang berlebihan pada pria dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati. Salah satu jenis kanker hati yang umum terjadi adalah hepatocellular carcinoma, dimana sel kanker biasanya berasal dari hepatosit, sel utama di hati.

Kanker hati lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, terutama pada pria yang berusia di atas 50 tahun. Pencegahan kanker hati dapat dilakukan dengan membatasi atau menghindari konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal melalui pola makan yang sehat dan rutin berolahraga.

Untuk mengurangi risiko terkena kanker hati, penting bagi seseorang untuk menghindari faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

Deteksi dini kanker sangat penting untuk mengidentifikasi sel-sel abnormal dalam tubuh sebelum munculnya gejala kanker. Dengan demikian, penyakit kanker dapat ditangani sebelum menjadi lebih parah dan sulit disembuhkan.

Referensi:

  • Siloam Hospitals: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-penyakit-kanker-yang-perlu-diwaspadai-pria

Hello Sehat: https://hellosehat.com/kanker/macam-macam-kanker-pada-pria/

Klik Dokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/awas-ini-kanker-yang-sering-terjadi-pada-pria

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini