Mendeteksi Penyakit Tifus dengan Tes Widal

Mendeteksi Penyakit Tifus dengan Tes Widal
info gambar utama

Demam Tifoid atau yang akrab disebut penyakit tifus adalah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, atau C. Gejalanya ditandai dengan gejala klinis nyeri perut, demam yang berlangsung selama 7 hari, fatigue, diare, atau konstipasi.

Biasanya periode inkubasi penyakit ini sekitar 3—60 hari. Penularan penyakit tifus umumnya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, tetapi bisa juga terjadi karena adanya penularan dari orang yang terinfeksi.

Tahukah Kawan GNFI, bahwa seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tifus bisa menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mempengaruhi banyak organ tubuh pada penderitanya?

Bakteri penyebab tifus ini biasanya disebarkan melalui urine dan feses penderita yang mengkontaminasi air atau makanan dan penyebaran melalui kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi. Sebagai contoh, makanan yang disajikan oleh orang yang sedang mengalami tifus.

Pelayanan Penyakit Kronis Kian Ditingkatkan, 20 RS Akan Berikan Layanan KJSU

Siapa yang Bisa Terkena Tifus?

Beberapa faktor risiko kemungkinan seseorang terkena tifus, yaitu:

  1. Tinggal di negara terbatas air bersih dan dengan sanitasi yang buruk.
  2. Usia anak-anak karena kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Hal ini menyebkan rentan terhadap infeksi.
  3. Bekerja atau bepergian ke tempat yang sering terjadi demam tifus.
  4. Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau baru saja terinfeksi.
  5. Konsumsi air dan makana yang tercemar oleh kotoran yang mengandung Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, atau C.

Untuk mendeteksi adanya bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, atau C, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan salah satunya adalah tes widal. Apa sajakah yang dilakukan untuk mengetahui seseorang terkena tifus.

Gandeng Bidan Desa, Mahasiswa Bina Desa Laweyan Gelar Sosialisasi Penyakit Difteri

Tes Widal dikembangkan oleh Georges Ferdinand Widal pada tahun 1896. Tes Widal merupakan pemeriksaan darah yang digunakan untuk mencari penyebab demam tifus. Tes ini merupakan cara cepat dan mudah untuk mendeteksi sesorang mengalami tifus khususnya untuk wilayah dengan fasilistas Kesehatan yang terbatas.

Tes ini berfungsi untuk mendeteksi jumlah antibodi dalam tubuh yang melawan bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, atau C, bakteri penyebab tifus.

Tes Widal Tahap Awal

Saat Kawan GNFI merasakan gejala tifus seperti sakit perut, pusing dan lemas maka dokter akan melakukan pemeriksaan dan menanyakan riwayat kesehatan dan ke mana saja kamu berpergian guna melacak lokasi dan dugaan tempat Kawan bisa terinfeksi bakteri penyebab tifus.

Diketahui bahwa tifus menular tidak hanya melalui makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita. Namun, kebisaan yang tidak bersih juga dapat menyebabkan Kawan GNFI terkena bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, atau C.

Dalam tahapan awal prosedur pemeriksaan tes widal, dokter akan mengambil sampel darah yang kemudian akan dikirim ke Laboratorium.

Pada proses pemeriksaan, sampel darah akan ditetesi dengan antigen O dan antigen H. Apabila ditemukan antibody terhadap bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, atau C, maka tandanya Kawan GNFI mengalami tifus atau demam tifoid.

Beragam Manfaat Buah Jeruk Nipis untuk Mengobati Berbagai Penyakit

Hasil Tes Widal

Setelah melalui proses tahapan awal mendiagnosis apakah Kawan GNFI mengalami tifus, berikutnya adalah membaca hasil tes widal dilakukan dengan cara memperhatikan nilai dari antibodi. Bila hasil titer di atas 100 pada O dan 200 pada H, ini artinya Kawan GNFI mengalami tifus.

Namun, tes widal ini kurang direkomendasikan oleh para dokter untuk mendiagnosis penyakit tifus. Sebabnya, kadang kala pemeriksaan ini bisa memberikan hasil positif meski sebenarnya sedang tidak terinfeksi bakteri. Selain itu membutuhkan waktu lama untuk dapat menemukan titer antibodi yang berakibat terlambatnya tindakan pengobatan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini