Honda Patenkan Desain Skutik. Untuk Beat, Vario, atau Jenis Baru?

Honda Patenkan Desain Skutik. Untuk Beat, Vario, atau Jenis Baru?
info gambar utama

Kawan GNFI, sepekan terakhir santer dikabarkan soal pabrikan sepeda motor asal Jepang, Honda Motor, yang baru saja mematenkan gambar konsep skutik anyar mereka. Selain tampak cukup sederhana, tampilan model ini menganut gaya yang estetis.

Seperti dilaporkan laman Rushlane, Kamis (29/7/2020), terlihat tampilan gambar paten skutik Honda ini terlihat mulai dari alur garis lengkungan bodi yang mengalir yang dari bagian depan, dek, tangki, hingga buritan.

Estetis secara keseluruhan

Selain bodi yang nampak elegan dan sederhana, nilai seni lainnya terletak pada desain pelek. Palang pelek dibuat dengan berpola seperti turbin, sehingga terlihat serasi dengan gaya tampilan bodi.

Setangnya menganut gaya setang skutik maxi yang ada saat ini. Namun, diperkirakan bakal memiliki kelengkapan yang lebih menarik dari model-model yang ada.

Gaya dan tampilan secara keseluruhan juga meliputi spion dengan gaya desain yang berbeda dari model-model yang ada saat ini. Sepertinya honda mulai meminggirkan pakem spion sederhana secara global pada skutik-skutik mereka yang ada sekarang.

Kesan kontemporer juga terlihat dari keberadaan tameng kaca (windshield) dengan konsep mengambang. Di belakangnya terlihat kompartemen yang boleh jadi sebagai tempat untuk meletakkan instrumen dasbor yang belum dibocorkan desainnya.

Karena nampak elemen knalpot yang hadir di sana, jelas ini bukan paten skuter listrik Honda. Desain knalpotnya pun tak lepas juga dari konsep minimalis. Seolah ada potongan di ujung muffler tersebut dengan desain pelindung yang tak kalah trendi.

paten skutik baru honda
info gambar

Soal suspensi, masih menganut model umum, yakni teleskopik pada bagian depan dan suspensi tunggal pada bagian kiri belakang. Nah, jika konsepnya suspensi tunggal boleh jadi kategori motor masuk pada jajaran kelas menengah dengan tampilan baru.

Hal tersebut diperkuat dengan desain sistem pengereman yang masih menggunakan kombinasi cakram--pada bagian depan--dan tromol pada sisi belakang.

Meski terkesan retro modern, tak tampak detail bagian penerangan, seperti lampu utama, komposisi sein, atau daytime running lights (DRL).

Banyak pengamat otomotif menilai dugaan mesin yang paling mungkin akan disematkan adalah mesin dengan kubikasi 110 cc hingga 150 cc dengan silinder tunggal.

Desain paten skutik baru Honda | Istimewa
info gambar

Motor skutik paling moncer di Indonesia

Model skutik ini boleh menjadi perbincangan umum bagi para pengguna motor jenis skuter matik (skutik) di Indonesia, khususnya bagi pengguna skutik Honda.

Boleh jadi motor skutik paling banyak diminati karena kepraktisannya, serta dukungan teknologi yang tak kalah dengan motor-motor kelas premium.

Lihat saja dua model terlaris skutik Honda saat ini, yakni Honda Beat dan Vario yang beberapa kali terus mengalami pembenahan dan menciptakan generasi-generasi baru.

Soal kapasitas mesin, Honda Beat memiliki mesin 110 cc yang membuatnya sebagai motor terlaris untuk segmen komuter. Sementara Honda Vario yang memiliki kapasitas mesin 125 cc hingga 150 cc yang ditempatkan sebagai motor komuter setingkat di atas Honda Beat.

Jika Honda Beat yang terkenal gesit dan irit itu cocok untuk melakukan aktivitas keseharian, Honda Vario memiliki fungsi lain, yakni sebagai motor keluarga.

Penjualan motor di Indonesia semester I 2020

Moncernya penjualan motor jenis skutik di Indonesia, juga terekam dalam data yang dikumpulkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) periode Januari-Juni 2020.

Jelas di sana terlihat bahwa porsi motor skutik jauh melampaui jenis motor lainnya, semisal moper/underbon atau motor jenis sport.

Kategori skutik menguasai hampir 88 persen (87,9 persen) penjualan motor di Indonesia sepanjang Semester I. Meski demikian AISI tak merincikan jumlah total skutik yang dikirimkan pabrikan ke garasi konsumen. Lain itu, model maupun jenisnya pun tak disertakan.

Pada Semester I 2020, tentunya penjualan motor juga mengalami fluktuasi. Jumlah tertingginya tercatat pada bulan Maret dengan pencapaian 561,739 unit. Sementara penjualan terendahnya terjadi pada Mei dengan hanya mencatatkan 21.851 unit.

AISI berharap, imbas pandemi Covid-19 tak akan menggeruskan penjualan motor-motor yang menjadi tulang punggung moda transportasi di Indonesia. Di masa transisi kenormalan baru diharapkan penjualannya akan kembali tumbuh dan membaik.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini