Oppo Reno4 Resmi Dijual di Indonesia, Kantongi TKDN 31,85 Persen

Oppo Reno4 Resmi Dijual di Indonesia, Kantongi TKDN 31,85 Persen
info gambar utama

Kawan GNFI, Oppo Indonesia akhirnya meluncurkan secara resmi seri Reno teranyarnya, yakni Reno 4, Kamis malam (6/8/2020). Ponsel tersebut merupakan generasi penerus Reno3 yang telah dipasarkan di Tanah Air sekitar Maret lalu.

Karena resmi dijual di Indonesia, tentunya ponsel Oppo Reno4 harus memenuhi syarat khusus, salah satunya memenuhi syarat komponen lokal, baik dari sisi perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software).

Guna memenuhi syarat itu, tercatat, ponsel Oppo Reno4 telah mengantongi sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,85 persen.

Secara umum, ketimbang pendahulunya Oppo Reno3, Oppo Reno4 diklaim membawa sejumlah peningkatan, baik dari segi desain, fitur, maupun spesifikasi.

Dari tampilan depan, ponsel dengan layar AMOLED 6,4 inci beresolusi Full HD+ itu mengusung desain yang lebih modern, yakni dual punch-hole, tak lagi menggunakan waterdrop notch seperti varian Reno3.

Desain itu memungkinkan Oppo menyematkan kamera swafoto (selfie) beresolusi 32 MP dan AON Smart Sensor.

Di bagian punggung ponsel Reno4, terdapat empat buah kamera yang terdiri atas kamera utama 48 MP (f/1.7), kamera ultrawide 8 MP (f/2.2), kamera makro 2 MP (f/2.4), dan kamera mono 2 MP (f/2.4).

Keempat kamera itu juga ditunjang dengan sederet fitur pemotretan, seperti AI Color Portrait, Monochrome Video, Night Flare Portrait, Ultra Steady Video, Ultra Dark Mode, Ultra 108 MP Clear Image, 960fps Slow-motion, dan masih banyak lagi.

Sementara untuk penopang kinerjanya, Oppo Reno4 ditenagai chipset Snapdragon 720G dengan RAM 8 GB dan memori internal 128 GB. Jika dirasa kurang, pengguna bisa memasang kartu memori berjenis microSD dengan kapasitas maksimal 256 GB.

Baterai Oppo Reno4 berkapasitas 4.015 mAh dan mendukung teknologi pengisian cepat VOOC 4.0 (30W). Ponsel ini juga telah sistem operasi (OS) Android 10 yang sudah memiliki tampilan antar-muka khas Oppo, yakni ColorOS versi 7.2.

Sekaligus menghadirkan Oppo Watch

Oppo watch
info gambar

Pada kesempatan yang sama, Oppo Indonesia juga meluncurkan Oppo Watch yang sudah diperkenalkan sebelumnya di Tiongkok, Maret lalu.

Untuk Oppo Watch yang dijual di Indonesia, tidak menggunakan ColorOS seperti di Tiongkok, melainkan menggunakan Google Wear OS di dalamnya.

Oppo Watch sekaligus merupakan jam tangan pintar dengan desain yang cukup elok, karena kacanya yang seluas 1,9 inci itu melengkung di kedua sisinya.

Secara umum, Oppo Watch dibekali chipset Snapdragon Wear 2500 dengan RAM 1 GB dan baterai 430 mAh yang bisa bertahan selama 40 jam untuk sekali pengecasan.

Oppo Watch juga dibekali beberapa fitur pendukung, seperti sensor accelerometer 3-sumbu, sensor Gyroscope, sensor Geomagnetic, sensor tekanan Barometrik, sensor detak jantung optik, dan sensor cahaya.

Oppo siap genjot penjualan di kuartal III (Q3)

Dengan menghadirkan ponsel dan perangkat ekosistemnya di Indonesia, produsen ponsel asal Tiongkok itu nyatanya bersiap kembali menggenjot penjualan pada kuartal III (Q3) 2020 di Indonesia.

Public Relations Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, pernah mengatakan bahwa upaya itu adalah untuk memaksimalkan seluruh lini produk, mulai dari varian di segmen entry level hingga premium.

Oppo Indonesia akan mengutamakan produk-produk di segmen harga Rp3 jutaan hingga Rp5 jutaan--termasuk varian Reno4--yang disebut sebagai segmen terkuat. Persentase produk yang akan diluncurkan paling besar berada di segmen tersebut.

Tentunya upaya yang dilakukan Oppo Indonesia itu sejurus dengan laporan International Data Corporation (IDC) Indonesia, terkait pasar ponsel di Indonesia diperkirakan kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Q3 setelah sebelumnya tiarap saat masa pandemi.

Prediksi penjualan ponsel di dunia 2020-2021

Lain IDC, riset yang dilakukan Gardner menunjukkan optimisme pertumbuhan ponsel di dunia pada periode 2020-2021, termasuk di Indonesia.

Indonesia sebagai negara berkembang di Asia, tercatat memiliki pasar yang sangat potensial untuk produk ponsel dan ekosistemnya.

Negara-negara berkembang di Asia, dalam prediksi Gardner akan berhasil mencatat penjualan 376,7 ribu ponsel hingga akhir tahun ini. Sementara prediksi tahun depan--2021--disebutkan akan mencapai 396,3 ribu unit ponsel yang terjual.

Angka-angka itu berada setingkat di bawah pemuncak penjualan ponsel, Tiongkok, yang diprediksi tahun ni akan melariskan ponsel sebanyak 432,3 ribu unit.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini