Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day yang diperingati setiap tanggal 8 Maret merupakan bentuk perayaan terhadap prestasi wanita tanpa memandang asal, etnis bahasa, budaya, dan ekonomi serta pandangan politik.
Mengutip dari laman resmi UN Women, Hari Perempuan Internasional tahun ini bertemakan “DigitALL: Innovation and technology for gender equality” yang berfokus pada peran teknologi dan pendidikan digital bagi kaum perempuan.
Meski teknologi sering diidentikkan dengan laki-laki, ternyata banyak juga perempuan yang tak kalah cakap dalam bidang ini. Di Indonesia, beberapa perempuan berikut ini dikenal telah berjasa dan berpengaruh dalam bidang teknologi.
Darma Perempuan dalam Menundukkan Lidah Tamu Kehormatan Kerajaan Pagaruyung
1. Amanda Susanti Cole

Amanda merupakan lulusan studi Business and Management di University of Manchester, Inggris. Berangkat dari ilmu bisnis dan kegemarannya dalam berkebun, Amanda kemudian mendirikan platform jual beli sayur online bernama Sayurbox.
Sayurbox yang didirikan Amanda ditujukan untuk menghubungkan para petani buah dan sayur lokal sebagai produsen langsung dengan konsumen.
Karenanya, pembeli tak perlu repot ke pasar karena cukup memesan lewat aplikasi atau website Sayurbox dan menunggu pesanan datang. Selain itu, e-commerce agrikultur ini tentu juga menguntungkan para petani.
5 Perempuan Indonesia di Perusahaan Teknologi Dunia, Ada yang Sudah 18 Tahun Berkarier
2. Alamanda Shantika Santoso

Perempuan Indonesia yang berjasa di bidang teknologi berikutnya adalah pendiri platform edukasi yang cukup terkemuka, yaitu Binar Academy.
Setelah berkarir sebagai Vice President of Product di Gojek, Alamanda mendirikan Binar Academy, yakni platform yang memberikan fasilitas bagi anak-anak untuk mempelajari coding secara gratis. Melalui karyanya ini, dirinya berharap agar pemuda Indonesia bisa mengimbangi perkembangan teknisi teknologi di masa depan.
Kelahiran Korps Wanita Angkatan Laut dan Kontribusi Perempuan untuk Pertahanan Laut
3. Sharlini Eriza Putri

Sharlini adalah pendiri Nusantics yang merupakan satu-satunya perusahaan rintisan di Indonesia yang bergerak di bidang bioteknologi genom.
Nusantics menawarkan teknologi analisis profil microbiome kulit berbasis genomics technology, serta produk perawatan kulit yang diformulasikan ramah bagi microbiome, baik pada kulit manusia maupun lingkungan.
Saat COVID-19 merebak, perusahaan Sharlini ini melakukan inovasi untuk mendukung penanggulangan pandemi dengan menciptakan tes PCR melalui berkumur, atau dikenal PUMU (PCR kUMUr).
Ketiga perempuan berjasa di atas hanya sebagian kecil dari perempuan-perempuan inovatif lainnya yang ada di Indonesia. Semoga karyanya bisa terus memberikan manfaat dan juga menginspirasi orang lain.
Sosok Mpok Ris, Pendekar Perempuan dalam Asal Mula dari Poris Plawad
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News